Author: Dunia Purple
•6:20 PM

Planet 4 Matahari




Sekelompok ahli astronomi internasional dari profesional sampai amatir mendapatkan temuan menakjubkan dan fenomenal di luar angkasa. Mereka menemukan planet yang diterangi oleh 4 matahari sekaligus.
Planet yang terletak sekitar 5.000 tahun cahaya dari bumi ini diberi nama "PH1". Nama tersebut dipilih untuk menghormati Pemburu Planet (Planet Hunters), yang merupakan sebuah program yang dijalankan oleh Universitas Yale, Amerika Serikat (AS). Program ini diikuti oleh sejumlah besar relawan yang bertugas mencari tanda-tanda keberadaan planet baru di luar angkasa.
Temuan ini didapat oleh sukarelawan asal Amerika, Kian Jek (San Francisco) dan Robert Gagliano (Arizona) yang menggunakan laman Planethunters.org bersama dengan tim dari Inggris dan Amerika, yang kemudian observasi selanjutnya dilakukan oleh Keck Observatory.
Planet ini Mulanya dikira hanya sebuah gas raksasa yang memiliki luas 6 kali luas Bumi.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa PH1 mengorbit dua matahari dan ada saatnya planet itu juga mengorbit pada sepasang bintang lainnya yang terletak lebih jauh. pergerakan planet PH1 stabil pada orbitnya.  Para peneliti menuturkan, hanya ada 6 planet yang diketahui mengorbit pada dua bintang, namun tidak ada planet yang juga mengorbit pada bintang lain yang jaraknya jauh.
Pemimpin program dari Universitas Yale, Meg Schwamb mengatakan "Planet circumbinary (sebutan untuk planet yang mengorbit dua bintang-red) tergolong ekstrem dalam formasi planet di luar angkasa." 
Seorang warga negara AS dan juga anggota Planet Hunters, yakni Kian Jek dan Robert Gagliano yang pertama kali menemukan PH1. Pengamatan luar angkasa mereka dipastikan oleh tim ahli astronomi dari AS dan Inggris yang bermarkas di Hawaii, AS.
PH1 merupakan planet gas raksasa yang berukuran sekitar 6,2 kali lebih besar dari bumi, atau sedikit lebih besar dari planet Neptunus. PH1 mengorbit pada sepasang bintang yang berukuran 1,5 kali dan 0,41 kali lebih besar dari matahari kita. PH1 mengorbit secara penuh setiap 138 hari.   PH1 saling mengitari setiap 20 hari sekali. Sedangkan dua bintang lainnya yang juga menjadi orbit PH1 terletak agak jauh, yakni sekitar 1.000 kali jarak antara bumi dan matahari. Para ahli memperkirakan temperatur PH1 berada di kisaran 251 derajat celcius hingga 340 derajat celcius.
"Meskipun PH1 merupakan planet raksasa, dan ada kemungkinan ada bebatuan di sana, tapi permukaannya terlalu panas untuk keberadaan air," ujar Meg Schwamb dari Universitas Yale dan koleganya, menulis dalam artikel penelitian mereka, seperti dilansir dari Huffingtonpost,
Temuan PH1 ini telah didaftarkan secara resmi kepada Astrophysical Journal untuk publikasi, serta bisa dilihat secara online melalui situs arxiv.org sejak Senin (15/10) waktu setempat.(*/RTH)
This entry was posted on 6:20 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: