Author: Dunia Purple
•7:20 PM

Kerajaan Ayut’ia




            Kerajaan Ayutthaya (merupakan kerajaan bangsa Thailand yang berdiri pada kurun waktu 1350 sampai 1767 M. Nama Ayyuthaya diambil dari Ayodhya, nama kerajaan yang dipimpin oleh Sri Ramai. tokoh dalam Ramayana. Pada tahun 1350 Raja Ramathibodi I (Uthong) mendirikan Ayyuthaya sebagai ibu kota kerajaannya dan mengalahkan dinasti kerajaan sukhothai, yaitu 640 km ke arah utara, pada tahun 1376.
Dalam perkembangannya, Ayyuthaya sangat aktif melakukan perdagangan dengan berbagai negara asing seperti Tiongkok, India,Jepang, Persia dan beberapa negara Eropa (Hall 1988:158). Penguasa Ayyuthaya bahkan mengizinkan pedagang Portugis, Spanyol, Belanda dan Prancis untuk mendirikan pemukiman di luar tembok kota Ayyuthaya. Raja Narai (1656-1688) bahkan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Raja Louis XIV dari Perancis dan tercatat pernah mengirimkan dutanya ke Perancis.
Setelah melalui pertumpahan darah perebutan kekuasaan antar dinasti, Ayutthaya memasuki abad keemasannya pada perempat kedua abad ke-18. Di masa yang relatif damai tersebut, kesenian, kesusastraan dan pembelajaran berkembang. Perang yang terjadi kemudian ialah melawan bangsa luar. Ayyuthaya mulai berperang melawan sinasti Nguyen (Penguasa Vietnam Selatan) pada tahun 1715 untuk memperebutkan kekuasaan atas Kamboja
Meskipun demikian ancaman terbesar datang dari Burma dengan pemimpin Raja Alaungpaya yang baru berkuasa setelah menaklukkan wilayah-wilayah Suku Shan Pada tahun 1765 wilayah Thai diserang oleh dua buah pasukan besar Burma, yang kemudian bersatu di Ayutthaya. Menghadapi kedua pasukan besar tersebut, satu-satunya perlawanan yang cukup berarti dilakukan oleh sebuah desa bernama Bang Rajan. Ayutthaya akhirnya menyerah dan dibumihanguskan pada tahun 1767 setelah pengepungan yang berlarut-larut. Berbagai kekayaan seni, perpustakaan-perpustakaan berisi kesusastraan, dan tempat-tempat penyimpanan dokumen sejarah Ayutthaya nyaris musnah; dan kota tersebut ditinggalkan dalam keadaan hancur.
Dalam keadaan negara yang tidak menentu, provinsi-provinsi melepaskan diri dan menjadi negara-negara independen di bawah pimpinan penguasa militer, biksu pemberontak, atau sisa-sisa keluarga kerajaan (Hall 1988:163). Bangsa Thai dapat terselamatkan dari penaklukan Burma karena terjadinya serangan Tiongkok terhadap Burma serta adanya perlawanan dari seorang pemimpin militer bangsa Thai bernama Phraya Taksin, yang akhirnya mengembalikan kesatuan Negara yang cukup menarik dari kota tua Ayutthaya hanyalah puing-puing reruntuhan istana kerajaan. Raja Taksin lalu mendirikan ibukota baru di Thonburi, yang terletak di seberang sungai  Chao Phraya berhadapan dengan ibukota yang sekarang, Bangkok Peninggalan taman kota bersejarah Ayutthaya dan kota-kota bersejarah sekitarnya yang terdapat pada lingkungan taman bersejarah Ayutthaya telah dimasukkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia UNESCO. kota Ayutthaya yang baru kemudian didirikan di dekat lokasi kota lama, dan sekarang merupakan ibukota dari Provinsi Ayutthaya




This entry was posted on 7:20 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: