•7:18 AM
System
Pencernaan
Pengertian
system pencernaan
Sistem pencernaan
manusia adalah proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan
organ-organ pencernaan.
Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui 6
tahap yaitu:
- Ingesti : pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
- Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
- Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
- Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, trdapat di lambung.
- Absorbsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
- Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
Sistem pencernaan pada
manusia terdiri dari:
- Saluran pencernaan (organ pencernaan yang dilewati oleh bahan makanan), yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.
- Kelenjar pencernaan (organ pencernaan yang berfungsi menghasilkan getah/enzim pencernaan), yaitu mulut, lambung, usus halus, hati, dan pankreas.
Berdasarkan prosesnya,
pencernaan dibagi menjadi:
1. Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan yang
menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran makanan, contohnya pencernaan oleh
gigi. Pencernaan
secara mekanis dilakukan melalui gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan,
memompa, penghancurkan, dan meremas makanan.
Fungsi pencernaan
mekanis adalah mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil sehingga mudah
dicerna. Fungsi proses mekanis lainnya seperti memompa dan mendorong makanan
adalah untuk memindahkan makanan dari saluran cerna satu ke saluran cerna
berikutnya. Gerakan makanan pada lambung sampai usus adalah gerak peristaltik.
Gerak peristaltik berupa gerak mengkerut untuk mendorong atau memompa makanan
dan gerakan mengembang untuk menerima makanan dari posisi saluran sebelumnya.
2. Pencernaan kimiawai, perubahan zat makanan
dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim
(senyawa kimia). Makanan diproses secara kimiawi . di dalam
sistem pencernaan menggunakan bahan kimia yang dihasilkan oleh saluran cerna yang disebut
enzim. Enzim adalah suatu protein yang mempunyai kerja mempercepat terjadinya
reaksi kimia. Dengan bantuan enzim, bahan makanan dicerna menjadi bahan lain
yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh tubuh untuk selanjutnya menjadi
sari makanan yang akan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Organ
– organ system pencernaan
1. Mulut
Memiliki bagian: bibir,
gigi, lidah dan kelenjar ludah. Rongga mulut dilapisi oleh tunica mucosa yang
mengandung epitel berlapis menanduk dan mengelupas. Dibawah lapisan epitel
terdapat lamina propria, yang membentuk banyak lekuk atau papilla seperti halnya
pada kulit.
a. Gigi
Merupakan alat
pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi
taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens
inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens
premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk
menghaluskan makanan.
b. Lidah
Terdiri atas otot lurik
yang letaknya menurut tiga arah dan tegak lurus sesama. Lapisan otot diselaputi
oleh tunica mucosa. Di bagian atas lidah tidak terdapat tunica submucosa, hanya
dibagian bawah.
Lidah berfungsi untuk :
1. Pengaduk
makanan.
2. Membantu
proses penelanan makanan.
3. Sebagai
alat/organ pengecap.
4. Membantu
membersihkan rongga mulut.
5. Membantu
untuk berbicara/bercakap-cakap.
6. Terbagi
menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.
c. Kelenjar ludah/glandula salivales
Kelenjar ludah berguna
untuk memudahkan menelan dan mencerna. Ada dua macam ludah yang dihasilkan oleh
tiga pasang kelenjar, yaitu kelenjar parotis, kelenjar ludah bawah rahang
(glandula submaxilaris) dan kelenjar bawah lidah (glandula sublingualis).
Glandula parotis menghasilkan ludah berbentuk air, infeksi pada parotis disebut
parotitis (penyakit gondong). Glandula sub-maxilaris dan glandula lingualis
keduannya menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir, selain itu berguna
sebagai pelindung selaput mulut terhadap panas, dingin, asam dan basa.
Menghasilkan air
liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak mengandung
lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar
6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air liur/saliva
:
- Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
- Melindungi selaput mulut
- Mencerna makanan secara kimiawi.
2.
Faring
Faring merupakan organ
penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau esofagus. Makanan yang
telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan
pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut juga
sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil yang
merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
3.
Kerongkongan (oesophagus)
Esophagus [berasal dari
bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan Îφαγον (dibaca:
phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot
pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan
berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding
kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
- Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lendir
- Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung saraf
- Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
Gerakan
menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan
peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya
akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas
makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu
yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik
4
. Lambung (ventrikulus)
Lambung atau
ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke
kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan
terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut.
Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya
gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
- Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.
- Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
- Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.
c. Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan
dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi
dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap,
urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
d. Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan
dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung,
dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan
antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat
dikeluarkan.
Fungsi ventriculus
yaitu :
a.
Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 –
5 jam.
b.
Mengaduk makanan (dengan gerakan
meremas).
c.
Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima
makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
e.
Makanan dicairkan dan dicampur dengan
asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f.
Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.
Pencernaan lemak dimulai di dalam
lambung.
h.
Faktor antianemia dibentuk.
i.
Khime, yaitu isi lambung yang cair
disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan oleh
lambung adalah :
a.
HCl/asam chlorida/asam lambung
dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
1. Merangsang keluarnya seketin.
2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk
memecah protein.
3. Desinfektan, yaitu membunuh
kuman-kuman.
4. Merangsang keluar hormon kolesistokinin
yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
b.
Renin berfungsi untuk mengendapkan
kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
c.
Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief
(chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk
mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.
d.
Lipase berfungsi untuk mencerna lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
e.
Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi
getah lambung.
f.
Lendir/musin berfungsi melindungi
sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl.
Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
4. Usus halus
(intestinum tenue)
Panjangnya kira-kira
8,5 meter terdiri dari tiga bagian usus dua belas jari, (duodenum) panjangnya ±
25 cm , yoyenum (intestinum yoyenum) atau pangkal usus halus panjangnya ± 7 m
dan ileum (interstimun ileum), atau ujung usus halus panjangnya ± 1 m. Makanan
masuk kedalam usus melalui pilorus, dangan demikian HCl ikut masuk dan
merangsang kelenjar di diding sel usus untuk menghasilkan sekretin yang
merupakan suatu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan getahnya. Di
dalam dinding usus yang terdapat muara dari dua saluran, yaitu saluran yang berasal
dari kandungan empedu, dan saluran yang berasal dari pankreas.
Fungsi utama usus halus
adalah:
a.
Menerima zat-zat makanan yang mudah
dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b.
Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c.
Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi
lemak
Kelenjar atau enzim
didalam usus halus :
- Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
- Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
- Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
- Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
- Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
- Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
4.
Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut
sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm
dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :
a. Hormon
insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.
b. Berfungsi
untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut
yaitu :
1. Amylopsin/amylase
pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
2. Steapsin/lipase
pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen
dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
4. Karbohidrase
pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang
penting adalah maltase, sukrase, lactase.
5. Garam
NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme
yang keluar dari ventriculus.
5.
Hati ( hepar)
Merupakan
kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan
berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak
sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam
kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter
cairan empedu.
Kandungan
Empedu :
a. Garam kholat yang berfungsi :
1. Mengaktifkan
lipase pancreas
2. Menurunkan
tekanan permukaan butir-butir lemak
sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
3. Bersenyawa
dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah
diserap.
b. Natrium karbonat berfungsi mengatur
keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
c. Kolesterol merupakan lemak netral yang
memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas
steroid seperti vitamin dan hormone.
Empedu
menghasilkan
a. Zat warna empedu (bilirubin dan
biliverdin).
b. Garam empedu.
Fungsi
empedu :
a. Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
b. Membunuh kuman-kuman dalam saluran
pencernaan bagian atas.
Hepar
berfungsi :
a. Menghasilkan cairan empedu.
b. Menawarkan racun.
c. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula
otot).
d. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
e. Menjaga keseimbangan zat makanan dalam
darah.
f. Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea
untuk dikeluarkan dari tubuh
6.
Usus besar (intestinum crassum)
Merupakan saluran
panjang dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan
serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar
5 - 6cm.
Bagian-bagian usus
besar, yaitu :
a. Caecum/sekum merupakan pertemuan antara
usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang
disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh
peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba
melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
1.
Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :
2.
Menutupi sebagian dari organ abdomen dan
pelvis
3.
Membentuk pembatas yang halus antara
organ dalam rongga peritoneum
4.
Menjaga kedudukan dan mempertahankan
hubungan organ terhadap posterior abdomen
5.
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
b. Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa
Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung
yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus
besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil.
Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif
memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai
cacing
Bisa juga diartikan
sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum
mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh
beberapa isi usus
Appendiks tergantung
menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak
horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi
kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan
perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
c. Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian
yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya
1. Kolon
Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm,
terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah
hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
2. Kolon
Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm,
membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen,
sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura
Lienalis.
3. Kolon
Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah
abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke
depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
4. Kolon
Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak
miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung
bawahnya berhubungan dengan rektum.
d. Rectum/rectum/poros usus merupakan bagian
terakhir dari usus besar.
Terletak dibawah kolon
sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga
pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
Proses yang terjadi di
colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri
Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan,membentuk vitamin K
dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang
telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum.
Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic yang
dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju anus (lubang pelepasan
akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus besar membutuhkan waktu
sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam
9. Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada
ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara
luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir
dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus
disebut defekasi.
Dinding anus diperkuat
oleh 3 spinter:
a. Spinter Ani internus : Bekerja tidak
menurut kehendak.
b. Spinter Levator Ani : Bekerja juga tidak
menurut kehendak.
c. Spinter Ani Eksternus : Bekerja menurut
kehendak.
science
|
0 comments: