•3:07 AM
karya ilmiah populer
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “karya ilmiah
populer” ini dengan lancar. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Penulisan ilmiah
Penulis
harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada
umumnya. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis,
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Menulis pada hakikatnya
adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan
dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan
informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin urgen untuk ditekuni.
Ada banyak jenis
tulisan yang dapat dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah
mewujudkan hal-hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari
ini, kumpulan karya tulis dapat dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah,
jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma mengobral
informasi dan ilmu dari dunia maya. Perkembangan dunia tulis menulis demikian
pesatnya. Bentuk karya tulis semakin berwarna dan beragam. Tapi hakikatnya,
karya tulis terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan non-fiksi. Satu diantara
jenis tulisan non-fiksi yang banyak kita temukan adalah karya tulis ilmiah
populer.
Istilah karya ilmiah
digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil mengkaji dengan
metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa
hasil penelitian ilmiah. Sebagai contoh tulisan yang berupa petunjuk teknik
atau bahkan cerita pengalaman nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil
penelitian ilmiah tetapi disajikan dalam bentuk yang mendalam sebagai hasil
ilmiah. Itulah sebabnya tulisan tentang bagaimana bercocok tanam jagung,
pemeliharaan ikan bandeng, proses pembuatan es, dapat disajikan secara ilmiah.
Sedangkan istilah tulisan ( karya tulis) dimasukkan, untuk menyatakan karangan
yang disusun berdasarkan ide penulisnya yang diperkuat oleh data serta
pernyataan dan gagasan orang lain.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di
atas maka dalam makalah ini dapat rumusan-rumusan asalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Menulis Karya
Ilmiah Populer?
2. Apakah perbedaan karya ilmiah murni
dengan karya ilmiah populer?
3. Apa ciri-ciri karya ilmiah populer?
4. Bagaimana tahapan dalam menulis karya
ilmiah populer?
D. Manfaat Karya Ilmiah Populer
Dalam menulis makalah ini kami
mendapatkan banyak sekali manfaat dari segi akademik maupun non akademik.
Manfaat tersebut diantaranya:
a. Mengetahui seluk beluk Karaya ilmiah
populer.
b. Mengetahui langkah-langkah dalam
penulisan karya ilmiah populer.
c. Memperkaya wawasan penulis tentang
jenis-jenis karya ilmiah.
BAB
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah Populer
Untuk memahami jenis
tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila dilakukan
terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan
populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang
jenis tulisan ini. Berikut pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.
1.
Tulisan
Tulisan, menurut Suseno
(dalam http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah yang digunakan untuk
menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan
pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah
dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang
hanya mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai
bahan informasi sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang
lebih utuh.
2.
Ilmiah
Karya ilmiah adalah
suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam
membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis
ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif,
logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten.
Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian
ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu
karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan
juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara
professional.
Contoh dari karya tulis
ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah,
Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.
3
3. Populer
Dalam Kamus Bahasa
Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak
(umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau
mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa
yang popular lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat
pembacanya yang begitu beragam.
Menurut Ajusniye (dalam
http://ajusniye.multiply.com) karya imiah popular adalah karangan ilmiah yang
berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang
sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.
“Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari
oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya”. (Eko Susilo, M.
1995:11).
Sementara
itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai
bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangakan ilmiah
popular diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam. Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan dengan artikel atau
gaya penulisan karya ilmiah.
Setelah
pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga
komprehensif tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah popular.
Seperti yang dikatakan di atas, bahwa secara otomatis popular proses reduksi makna ilmiah dari makna
aslinya ketika digandengkan dengan kata popular. Bila karya ilmiah di satu sisi
kita sebut adalah nash umum, maka kata-kata popular adalah takhsishnya. Maka
karya tulis ilmiah popular adalah karya tulis yang berpegang kepada standar
ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
B. Perbedaan Tulisan
ilmiah popular dengan tulisan ilmiah murni
Perbedaan antara ilmiah
populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak
pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan
dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi.
Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta
dapat dipahami masyarakat umum.
Dari segi topik
bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan
dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang
lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.
Bahan : Menyajikan fakta yang benar /
objektif, dapat dibuktikan
2.
Penyajian : Menggunakan bahasa yang
cermat (formal dan konkret), sistematis (sesuai dengan langkah kerja).
3.
Sikap Penulis : Jujur (tidak
berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif (tidak mengejar keuntungan
pribadi).
4.
Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak
emotif.
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah
harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey
ada 5 langkah pokok proses ilmiah.:
1.
Mengenali dan merumuskan masalah
2.
Menyusun kerangka berpikir dalam rangka
penarikan hipotesis.
3.
Merumuska hipotesis ( dugaan hasil
sementara )
4.
Menguji hipotesis
5.
Menarik kesimpulan
Secara terperinci, ciri – ciri karya
ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1.
Bahan : Menyajikan fakta objektif
2.
Penyajian : Menggunakan bahasa yang
cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis;
tidak memuat hipotesis.
3.
Sikap Penulis : Tidak memancing
pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar seolah
– olah mereka menghindari sendiri.
4.
Penyimpulan : memberikan fakta bebicara
sendiri sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk
berpikir tentang aplikasi.
C. Langkah-langkah dalam menulis karya
ilmiah populer
Secara umum,
sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan yakni:
(1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan
(editing). Dalam prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap inkubasi
(3) tahap iluminasi
(4) tahap verifikasi/evaluasi
Hampir semua proses menulis
(esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui keempat
tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:
Pertama, tahap
persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan
informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik
tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati,
dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Kedua, tahap inkubasi
adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa,
sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar
yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya
sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Ketiga, tahap iluminasi
adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang
seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa
yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar.
Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu
segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya
tidak berlangsung lama.
Keempat, tahap terakhir
yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu
diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin
ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu
ditambahkan, dan lain-lain.
Mungkin
juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih
kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Sejalan
dengan pendapat diatas Dalman (2009 : 79) menyebutkan bahwa bagian penulisan
karya ilmiah dibatasi dengan penguasaan jenis tulisan, penguasaan paragraf dan
penguasaan komposisi atau esai. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Paragraf
Paragraf yang baik harus memenuhi unsur:
(1) kalimat topik dijelaskan secara tegas ide pembatasan, (2) memiliki kalimat
pengembang, (3) memiliki kalimat penyimpul, (4) memiliki koherensi, dan (5)
memiliki keutuhan.
2. Komposisi atau esai
Komposisi ialah tulisan yang terdiri
atas 3 sampai 5 paragraf karena sifatnya uraian bebas, komposisi biasa disebut
dengan esai. Dalam bentuk lain, komposisi ini berupa tulisan opini untuk surat
kabar, kolom majalah, teks pidato, ulasan buku, atau komentar. Jenis wacana
dalam tulisan ini umumnya eksposisi dan argumentasi
3. Pengembangan komposisi
Sama dengan struktur paragraf, struktur
komposisi terdiri atas: pembuka, isi dan penutup.
BAB
3
PENUTUP
A.Simpulan
Perlu ditekankan bahwa sebagai
sebuah titian yang menjembatani dunia ilmiah dengan masyarakat umum, tulisan
ilmiah populer memiliki peran penting dalam misi pencerdasan kehidupan umat.
Standar kecanggihan sebuah tulisan ilmiah populer tidaklah terletak pada bahasa
ilmiah yang bejibun dan membingungkan. Justru ia menemukan nilainya di
pemilihan bahasa yang mampu dicerna orang banyak. Di situlah ia menemukan
hakikat populer yang melekat di ujung namanya.
B. Saran
Selamat berjuang dan berkarya.
Tulisan yang bagus tidak serta muncul dengan simsalabim, tapi melalui proses
panjang yang membutuhkan kesabaran membaja. Di sanalah justru nilai jihadnya
terkandung.
DAFTAR
PUSTAKA
Ajusniye 2005. Perbedaan Tulisan Ilmiah
Populer dengan Tulisan Ilmiah Murni. (online) tersedia:
http://ajusniye.multiply.com/journal/item/.di unduh 22/4/2012.
Hakim, M. Arief. 2004. Menulis Artikel
di Media, Dari Pemula Sampai Mahir. Bandung: Nuansa Cendekia.
Irsyad Azizi. 2007.
Mengenal Karya Tulis Ilmiah Popul
makalah
|
0 comments: