Kualitas
Lingkungan Untuk Kelangsungan Hidup
Manusia dan lingkungan
hidup (alam) memiliki hubungan sangat erat. Keduanya saling memberi dan
menerima pengaruh besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia manusia
lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat
aktif. Manusia memiliki kemampuan eksploitatif terhadap alam sehingga mampu
mengubahnya sesuai yang dikehendakinya. Dan walaupun alam tidak memilikim
keinginan dan kemampuan aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi
pasti, apa yang terjadi pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa
pengaruhnya bagi kehidupan manusia.
Lingkungan hidup adalah suatu sistem
komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan organisme.
Lingkungan hidup itu terdiri dari dua
komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :
- Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya.
- Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
Komponen-komponen yang
ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem.
Pengertian tentang mutu
lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai
tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya
adalah perbincangan tentang mutu lingkungan.
Secara sederhana
kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat
memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu
wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang
membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan
hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan
sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan
sebagainya.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan
berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
a.
Lingkungan biofisik adalah lingkungan
yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika
interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
b.
Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan
manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan
manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
c.
Lingkungan budaya adalah segala kondisi,
baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia
melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Pengaruh pencemar lingkungan diukur
dengan perubahan kualitas lingkungan, Kualitas lingkungan ditetapkan pada suatu
periode dan tempat tertentu. Kualitas adalah suatu numerik yang ditetapkan
berdasarkan situasi dan kondisi tertentu dengan mempertimbangkan berbagai
faktor yang mempengaruhi lingkungan. Kualitas lingkungan mengalami perubahan
pada suatu periode tertentu sesuai dengan interaksi komponen lingkungan.
Perlunya penetapan
kualitas lingkungan adalah salah satu upaya untuk memantau kondisi lingkungan
dan perubahannya akibat suatu kegiatan baru. Nilai kualitas ini berkaitan erat
dengan kualitas limbah, Kualitas lingkungan diukur dari berbagai komponen yang
ada dalam lingkungan, termasuk toleransinya.
Kualitas hidup dapat diukur dengan
kriteria sengai berikut :
- Derajat dipenuhi kebutuhan untuk hidup sebagai makhluk hayati. Kebutuhan ini bersifat mutlak, yang didorong oleh keinginan manusia untuk menjaga kelangsungan hidup hayatinya.
- Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup manusiawi. Kebutuhan hidup ini bersifat relatif, walaupun ada kaitannya dengan kebutuhan hidup jenis pertama diatas.
Kerusakan
Lingkungan hidup
1.
Perubahan
Lingkungan dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Kerusakan lingkungan
atau kelangkaan sumber daya alam ternyata disebakan oleh ulah atau
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.
Misalnya pengeksploitasian sumber daya
alam yang melebihi kapasitas pemulihannya sehingga terjadi penurunan jumlah dan
kualitasnya, pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, akses terhadap lingkungan
dan sumber daya alam yang tidak seimbang. Kegiatan-kegiatan manusia tersebut
dapat menyebabkan kelangkaan atau penurunan sumber daya alam yang kemudian akan
memicu banyak akibat lagi.
Perkembangan yang
sangat pesat di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, pertumbuhan ekonomi di
berbagai negara, mengakibatkan pemborosan sumber daya alam yang juga
mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan.Semua hal tersebut di atas tidak
lain sebagai akibat adanya gejala krisis kemunduran kearifan manusia dalam
memperlakukan lingkungan. Oleh karena itu baik secara lokal maupun global
lingkungan hidup harus menanggung berbagai kemerosotan kualitas sumber daya
alam maupun lingkungan.
2.
Jenis-Jenis
Kerusakan Lingkungan
1.
Letusan
gunung api
Dampak letusan gunung api terhadap
lingkungan
Dampak letusan
gunungapi terhadap lingkungan dapat berupa dampak yang bersifat negatif dan
positif. Dampak negatif dari letusan suatu gunungapi dapat berupa bahaya yang
langsung dapat dirasakan oleh manusia seperti awan panas, jatuhan piroklastik,
gas beracun yang keluar dari gunungapi dan lain sebagainya, sedangkan bahaya
tidak langsung setelah erupsi berakhir, seperti lahar hujan, kerusakan lahan
pertanian, dan berbagai macam penyakit akibat pencemaran. Adapun dampak positif
dari aktivitas suatu gunungapi terhadap lingkungan adalah bahan galian mineral
industri, energi panasbumi, sumberdaya lahan yang subur, areal wisata alam, dan
sebagai sumberdaya air.
1.
Dampak Negatif:
·
Bahaya langsung, terjadi pada saat
letusan (lava, awan panas, jatuhan piroklastik/bom, lahar letusan dan gas
beracun).
·
Bahaya tidak langsung, terjadi setelah
letusan (lahar hujan, kelaparan akibat rusaknya lahan pertanian/perkebunan/
perikanan), kepanikan, pencemaran udara/air oleh gas racun: gigi kuning/
keropos, endemi gondok, kecebolan dsb.
2. Dampak Positif :
·
Bahan galian: seperti batu dan pasir
bahan bangunan, peralatan rumah tangga,patung, dan lain lain.
·
Mineral : belerang, gipsum,zeolit dan
juga mas (epitermal gold).
·
Energi panas bumi: listrik, pemanas
ruangan, agribisnis
·
Mata air panas : pengobatan/terapi
kesehatan.
·
Daerah wisata: keindahan alam
·
Lahan yang subur: pertanian dan
perkebunan
·
Sumberdaya air: air minum,
pertanian/peternakan, dll.
b.
Bahaya gunung api
1. Awan panas
·
Awan Panas : Kecepatan sekitar 60 – 145
km/jam, suhu tinggi sekitar 2000 – 800oC, jarak dapat mencapai 10 km atau lebih
dari pusat erupsi, sehingga dapat menghancurkan bangunan, menumbangkan
pohon-pohon besar (pohon-pohon dapat tercabut dengan akarnya atau dapat
terpotong pangkalnya).
·
Awan panas “Block and Ash Flow” arahnya
mengikuti lembah; sedangkan awan panas “Surge” pelamparannya lebih luas dapat
menutupi morfologi yang ada di lereng gunung api sehingga daerah yang
rusak/hancur lebih luas
2. Guguran Longsoran Lava
Guguran atau longsoran lava pijar pada erupsi
efusif, sumbernya berasal dari kubah lava atau aliran lava. Longsoran kubah
lava dapat mencapai jutaan meter kubik sehingga dapat menimbulkan bahaya. dapat
merusak/menghancurkan, menimbulkan korban manusia, menimbulkan kebakaran (hutan
atau bangunan).
3. Lontaran Batuan Pijar
Pecahan batuan gunungapi, berupa bom atau bongkah
batu gunung api yang dilontarkan saat gunungapi meletus. Dapat menyebar
kesegala arah. Dapat menyebabkan kebakaran hutan, bangunan dan kematian
manusia, termasuk hewan.
4. Hujan Abu
Hujan material jatuhan yang terdiri dari material
lepas berukuran butir lempung sampai pasir. Dapat menyebabkan kerusakan hutan
dan lahan pertanian. Dapat meninggikan keasaman air. Dapat menyebabkan sakit
mata dan saluran pernapasan.
5. Aliran Lava
Karena suhunya yang tinggi (7000C – 1200oC), volume
lava yang besar, berat, sehingga aliran lava mempunyai daya perusak yang besar,
dapat menghancurkan dan membakar apa yang dilandanya.
6. Lahar:
Kecepatan aliran lava sangat lamban antara 5–300
meter/hari, Kecepatannya tergantung dari viskositas dan kemiringan lereng.
Manusia dapat menghindar untuk menyelamatkan diri. Lahar dapat dibedakan
menjadi 2 jenis :
·
Lahar letusan : Lahar ini terjadi akibat
letusan eksplosif pada gunungapi yang mempunyai danau kawah.Luas daerah yang
dilanda oleh lahar letusan tergantung kepada volum air didalam kawah dan
kondisi morfolog di sekitar kawah.
·
Lahar hujan : Lahar hujan : lahar yang
terbentuk akibat hujan. Bisa terjadi segera setelah gunungapi meletus atau
setelah lama meletus. Faktor yang menentukan besar kecilnya lahar hujan adalah
volume air hujan (curah hujan) yang turun diatas daerah endapan abu gunungapi
dan volume endapan gunungapi yang mengandung abu sebagai sumber material
pembentuk lahar.
c.
Penanggulangan bahaya erupsi gunung api
Erupsi gunung api merupakan proses alam dan sampai
saat ini belum dapat dicegah, sehingga untuk menekan terjadinya korban dan
kerugian harta benda perlu diadakan upaya penanggulangan bencana. Berikut ini
adalah beberapa upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana
geologi yang disebabkan oleh erupsi gunung api, yaitu :
·
Melakukan pengamatan dan pemantauan
terhadap gunungapi aktif.
·
Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana
gunung api:
·
Mengosongkan kawasan rawan bencana III
·
Melakukan usaha preventif
2.
Gempa
bumi
Gempa bumi
adalah getaran yang dirasakan dipermukaan bumi yang disebabkan oleh
gelombang-gelombang seismik dari sumber gempa di dalam lapisan kulit bumi.
Pusat atau sumber gempa bumi yang letaknya di dalam bumi disebut hiposentrum.
Daerah di permukaan bumi ataupun di dasar laut yang merupakan tempat pusat
getaran bumi merambat disebut episentrum.
a. Faktor-faktor terjadinya gempa bumi
Faktor penyebab terjadinya gempa
bumi adalah adanya retakan dan pelepasan sistem disuatu tempat yang kemudian
bergerak dan berubah demikian cepat sebagai akibat desakan tenaga dari dalam
bumi (endogen) maupun dari luar bumi (eksogen).
b. Akibat yang ditimbulkan oleh gempa
bumi
Goncangan
gempa bisa sangat hebat dan dampak yang ditimbulkannya juga tidak kalah
dahsyat. Gempa merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan bencana.
Dilihat dari efek atau akibat yang
ditimbulkan, kejadian-kejadian yang mungkin terjadi mengiringi peristiwa gempa
bumi sebagai berikut:
-
Gelombang tsunami
Salah satu akibat dari gempa bumi adalah munculnya
gelombang tsunami jika sumber gempa di bawah laut. Gelombang tsunami tersebut muncul
jika di pusat gempa terjadi patahan lempeng bumi turun sehingga air laut surut
sementara.
-
Kerusakan bangunan
Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh
pergerakan lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi. Dengan bergoyangnya permukaan bumi, maka
bangunan-bangunan seperti gedung sekolah, pusat pertokoan, perkantoran, maupun
rumah-rumah penduduk dapat hancur atau paling tidak retak.
-
Mengubah topografi atau bentuk muka bumi
Gempa bumi tersebut memicu longsoran tanah dan mengakibatkan
perubahan struktur tanah di daerah-daerah berlereng curam akibat guncangan
gempa.
-
Menyebabkan keretakan permukaan bumi
Selain tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga
mengakibatkan keretakan permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan permukaan
tanah ikut bergerak ketika lempeng tektonik di bawahnya saling berbenturan.
-
Menyebabkan perubahan tata air tanah
Pada dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat
terbuka, tidak bertekanan, berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan
tanah sehingga ada mata air kecil, relatif besar, dan sudah terbentuk
kantong-kantong air di bawah tanah. Ketika terjadi gempa bumi lapisan dalam
kantong-kantong air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah
terkoyak, dan bergeser.
-
Mengakibatkan trauma psikis atau mental
Ternyata bencana gempa, gunung meletus, dan tsunami tidak
hanya mengakibatkan kerusakan fisik atau bangunan, harta benda, dan jiwa
manusia, tetapi juga kondisi kejiwaan bagi para korban.
3.
Badai
siklon
siklon adalah
akibat yang berasal dari angin yang bisa menyebabkan tornado ,atau angin puting
beliung serta penyebab yang berasal dari angin lainnya, jika kita melihat dari
luar angkasa kita melihatnya seperti putaran besar berwarna putih keabu abuan siklon dapat
dibedakan menjadi macam macam tetapi tergantung denganalamnya sendiri seperti
indonesia yang bersuhu tropis artinya siklon tersebut bernama siklon tropis dan
ada juga siklon subtropis.
Berdasarkan
bergeraknya, siklon dibedakan atas siklon tropik, siklon ekstra tropik, dan
tornado. Siklon-siklon tersebut dapat terjadi:
1)
Siklon tropik
Siklon tropik terjadi di daerah tropis,
yaitu antara 10( - 20( LU dan 10( - 20( LS. Sering terjadi di wilayah lautan
daripada di daratan, misalnya di Indonesia pernah terjadi di sekitar Pulau
Timor (11(LS). Mengenai wilayah pergerakan siklon tropik, dapat Anda lihat pada
gambar 15. Diameter angin siklon tropik ± 100.500 km, kecepatannya antara 100 -
500 km/jam. Gradien barometernya antara 50 - 100 mb.
2) Siklon Ekstra Tropik
Siklon ekstra tropik terjadi di
daerah sedang pada lintang 35° - 65° LU dan 35° - 65° LS, yaitu di sekitar wilayah
front. Tempat bertemunya massa angin barat yang panas dan angin timur yang
dingin. Misalnya, Amerika Serikat dan Eropa. Tekanan udara ± 15 mb dan
kecepatannya ± 30 km/jam.
3) Tornado
Angin siklon tornado merupakan
jenis angin yang paling cepat dan paling merusak. Tornado sering terjadi di
Amerika Serikat. Diameter angin siklon tornado antara 100-500 km, panjang
lintasannya mencapai 100 km. Kecepatannya mencapai 700 km/jam. Bentuk arah
tornado dapat Anda perhatikan pada gambar di bawah ini.
Tipe
siklon:
Siklon tropik biasanya terjadi di
permukaan laut, dengan kekuatan dari yang sedang sampai dengan yang sangat
kuat.
Siklon gelombang di daerah lintang
sedang dan lintang tinggi, bentuknya dari mulai yang lemah sampai yang kuat,
sehingga sangat merusak lingkungan yang dilaluinya.
Kerusakan
Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia
1.
Kerusakan
hutan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atauditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai
hutan tetap.
a.
Penyebab
Kerusakan Hutan
Seiring
dengan berjalannya waktu dan zaman kini hutan terus mengalami degradasi fungsi
dengan sangat drastis. Ancaman hutan di Indonesia yang akan merusak ekosistem
hutan dan kekayaan biologi hutan, di antaranya:
a. Pembukaan
lahan perkebunan agrikultur dalam skala besar.
b. Kolonisasi
c. Illegal
logging, dikenal juga perambahan hutan, pembalakan liar, penebangan hutan.
d. Kebakaran
hutan yang sengaja dilakukan untuk membuka lahan baru, umumnya terjadi sebelum
tiba musin hujan.
e. Penambangan
di areal hutan, yang membuat kerusakan hutan dengan tingkat polusi limbah
tinggi, khususnya limbah pertambangan di sungai dan mata air.
f. Aktivitas
substansial lain, contohnya penebangan kayu untuk bahan bakar dan lahan
pertanian rakyat.
b.
Akibat
Dari Kerusakan Hutan
Kerusakan hutan akan
menimbulkan beberapa dampak negatif yang besar di bumi:
1.Efek Rumah Kaca (Green house effect).
Hutan merupakan paru-paru bumi yang
mempunyai fungsi mengabsorsi gas Co2. Berkurangnya hutan dan meningkatnya
pemakaian energi fosil (minyak, batubara dll) akan menyebabkan kenaikan gas Co2
di atmosfer yang menyelebungi bumi. Gas ini mempunyai sifat seperti kaca yang
mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang berupa energi cahaya ke permukaan
bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran energi panas dari permukaan
bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali kepermukaan bumi oleh
lapisan Co2 tersebut, sehingga terjadi pemanasan di permukaan bumi. Inilah yang
disebut efek rumah kaca. Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau
2.Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti
bumi berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan
di bumi. Di tengah-tengah kerusakan hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi
akan dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon. Kerusakan itu akan menimbulkan
lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin lama dapat semakin bertambah besar.
Melalui lubang-lubang itu sinar ultraviolet akan menembus sampai ke bumi,
sehingga dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan pada tanaman-tanaman di
bumi.
3.Kepunahan Species
Hutan di Indonesia dikenal dengan
keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan rusaknya hutan sudah pasti
keanekaragaman ini tidak lagi dapat dipertahankan bahkan akan mengalami
kepunahan.
4.Merugikan Keuangan Negara.
Bila pemerintah mau mengelola hutan
dengan lebih baik, jujur dan adil, pendapatan dari sektor kehutanan sangat
besar. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Misalnya tahun 2003 jumlah
produksi kayu bulat yang legal (ada ijinnya) adalah sebesar 12 juta m3/tahun.
Padahal kebutuhan konsumsi kayu keseluruhan sebanyak 98 juta m3/tahun.
5.Banjir.
Dalam peristiwa banjir yang sering
melanda Indonesia akhir-akhir ini, disebutkan bahwa salah satu akar penyebabnya
adalah karena rusaknya hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan dan
tangkapan air (catchment area). Hutan yang berfungsi untuk mengendalikan banjir
di waktu musim hujan dan menjamin ketersediaan air di waktu musim kemarau,
akibat kerusakan hutan makin hari makin berkurang luasnya. Pencemaran
lingkungan
2.
Pencemaran
akibat limbah padat
1.
Jenis Limbah Padat
Cairan yang
dihasilkan dari penguraian limbah organik padat disebut leachate (lindi). Lindi
dapat menyerap zat-zat pencemar di sekelilingnya sehingga di dalam lindi
terdapat mikroba patogen, logam berat, atau zat berbahaya lain. Keadaan ini
dapat mencemari air tanah dan jika terminum, dapat menimbulkan penyakit. Limbah
padat yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi vektor penyakit.
Limbah pasti
akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada
pengolahan yang baik dan benar,
dengan adanya limbah padat didalam linkungan
hidup maka dapat menimbulkan
pencemaran seperti :
1) Timbulnya gas beracun, seperti
asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan 3
(CH4), C02 dan
sebagainya.
Gas
ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya
mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan
organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
2)
Dapat menimbulkan penurunan kualitas
udara,
Dalam
sampah yang ditumpuk,akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane
yang jikamelebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S
50ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
3)
Penurunan kualitas air,
karena
limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air
limbah. Maka akan dapatmenyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun
berubah.
4) Kerusakan permukaan tanah.
Dari
sebagian dampak-dampak limbah padat diatas, ada beberapa dampak limbah yang
lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum.
Dampak
limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap
lingkungan adalah sebgai berikut :
1. Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan
atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
adalah sebagai berikut:
a. Penyakit
diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b. Penyakit
kulit misalnya kudis dan kurap.
2. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari
limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga
mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama
kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan
air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah
baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan
juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah
tangga ke sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air
tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga
dapat meresahkan para penduduk.
3.
Pencemaran
Air
Air memegang
peranan penting di dalam kehidupan manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Oleh
Manusia air dipergunakan untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping
itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan
masih banyak lagi. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur,
atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.
Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan
sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian
dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat
mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan
atau manusia, orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan
agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan
sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan
melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke
sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan
lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan
air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian
bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah
tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair
dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak,
lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran
sungai.
Adapula
bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa
arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir.
Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa
bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik
yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar
oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran
bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan
bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya
pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Di kota-kota, air got berwarna
kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Di dalam air got yang demikian
tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah
industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60%
dari seluruh limbah yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian
industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan
tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk),
polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang
mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).
4. Penangkapan Ikan Menggunakan
racun
Beberapa penduduk dan nelayan ada
yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap
ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya
hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian
racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya.
Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di
lingkungan perairan dan
menurunkan sumber daya perairan.
Akibat yang dtimbulkan oleh
pencemaran air antara lain :
1. Terganggunya kehidupan organisme
air karena berkurangnya kandungan oksigen.
2. Terjadinya ledakan populasi
ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan
3. Pendangkalan Dasar perairan.
4. Punahnya biota air, misalnya
ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
5. Munculnya banjir akibat got
tersumbat sampah.
6. Menjalarnya wabah muntaber.
4.
Pencamaran
Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran
satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah
yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, ata
u
merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
a)
Penyebab Pencemaran Udara
Banyak faktor yang dapat
menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat
mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi
pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi
pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan
hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang
terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
a. Kegiatan manusia
·
Transportasi
·
Industri
·
Pembangkit listrik
·
Pembakaran (perapian, kompor, furnace,
insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
·
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas
berbahaya
·
Asap rokok
b. Sumber alami
·
Gunung berapi
·
Rawa-rawa
·
Kebakaran hutan
b)
Dampak Pencemaran Udara
1. Dampak kesehatan
2. Hujan asam
3. Efek rumah kaca
4. Pemanasan Global
5. Kerusakan lapisan ozon
c)
Upaya yang Harus Dilakukan.
.
makalah
|
0 comments: