1. PAHLAWAN DAERAH
DAERAH ACEH
Lahir
: Aceh, Banda
Aceh, 1593 atau 1590
Meninggal : Aceh, 27 September 1636
Sejarah
Singkat : Merupakan sultan yang paling
besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah
kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari
perdagangan dan pembelajaran tentang Islam.
Lahir
: Tiro, Pidie,
1836
Meninggal
: Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891
Sejarah
Singkat : Teungku Chik di Tiro adalah tokoh yang kembali
menggairahkan Perang Aceh pada tahun 1881 setelah menurunnya kegiatan
penyerangan terhadap Belanda. Bukti kehebatan beliau dapat dilihat dari
banyaknya pergantian gubernur Belanda untuk Aceh semasa perjuangan beliau
(1881-1891) sebanyak 4 kali. Belanda yang merasa kewalahan akhirnya memakai
"siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun.
Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal pada
bulan Januari 1891 di benteng Aneuk Galong.
Lahir : Meulaboh, 1854
Meninggal
: Aneuk
Galong, Aceh Besar, Januari 1891
Sejarah
Singkat : Pahlawan
kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan
Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang
cukup banyak. Ketika perang Aceh meletus pada 1873 Teuku Umar ikut serta
berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya, umurnya baru menginjak 19 tahun.
Mulanya ia berjuang di kampungnya sendiri, kemudian dilanjutkan ke Aceh Barat.
Pada umur yang masih muda ini, Teuku Umar sudah diangkat sebagai keuchik
gampong(kepala desa) di daerah Daya Meulaboh.
Lahir
:
Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848
meninggal
:
Sumedang, Jawa
Barat, 6 November 1908
Sejarah
Singkat :
seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda
pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi,
sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga
tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien
sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Lahir : Keureutoe,
Pirak, Aceh Utara, 1870
Meninggal : Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober
1910
Sejarah
Singkat : Awalnya Tjoet Meutia melakukan
perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Tjik Tunong. Namun Tjik
Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum. Tjoet Meutia kemudian menikah
dengan Pang Nagroe dan bergabung dengan pasukan lainnya Pada suatu pertempuran
dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan
diri ke dalam hutan sedangkan Pang Nagroe sendiri akhirnya tewas pada tanggal
26 September 1910.Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan
bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial
sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24
Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di
Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur
Lahir : 1589 M
Meninggal
:
1604 M
Sejarah
Singkat : adalah salah seorang perempuan
pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Nama aslinya adalah Keumalahayati. Malahayati
memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang
telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus
membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu
lawan satu di geladak kapal, dan mendapat gelarLaksamana untuk
keberaniannya ini,
Lahir : Aceh Barat. Ia lahir pada tahun 1880
Meninggal
:
-
Sejarah
Singkat : Pocut Baren adalah seorang
pahlawan dan ulama wanita dari Aceh yang terkenal gigih melawan penjajahan
Belanda. Selain menjadi panglima perang, ia pun menjadi uleebalang daerah Gome.
Ia mempunyai pengikut setia yang banyak dan membantunya dalam pertempuran melawan
Belanda. Menurut cerita penduduk, ia ikut bergerilya bersama-sama pasukan yang
dipimpin oleh Cut Nyak Dhien. Setelah Cut Nyak Dhien tertangkap oleh Belanda,
Pucut Baren tetap meneruskan perjuangan menentang penjajahan Belanda. Ia
menjadi panglima perang menggantikan suaminya yang meninggal dunia dalam
peperangan
SUMATERA UTARA
1. Raja
Sisingamangaraja XII
Lahir : Bakara, 18 Februari 1845
Meninggal
: Dairi,
17 Juni 1907
Sejarah
Singkat : Perjuangan yang melawan penjajah
Belanda di Tanah Batak berlangsung tahun 1877 – 1907 terkenal dengan “Perang
Batak”. Tanggal 12 Agustus 1883 Bakkara tempat Istana dan Markas Besar Raja
Sisingamangaraja XII berhasil direbut oleh Belanda. Raja Sisingamangaraja XII
beserta pasukannya mengundurkan diri ke daerah Dairi. Tahun 1907 di tepi sungai
Aek Sibubulon, perbatasan Kabupaten Tapanuli Utara dan Dairi Raja
Sisingamangaraja XII gugur tertembak oleh pasukan Belanda pimpinan Christoffel.
2.Dr.
Ferdinan Lumban Tobing
Lahir : Sibuluan, Sibolga, Tanggal 19 Pebruari 1899
Meninggal
:
Tanggal 2
Oktober 1962
Sejarah
Singkat : F.L. Tobing aktif dalam
Gerakan Kebangsaan dan awal kemerdekaan
beliau diangkat menjadi Residen Tapanuli dan kemudian diangkat sebagai Gubernur
Militer Tapanuli dan Sumatera Timur bagian selatan. Pada Agresi Belanda II
tahun 1948 Sibolga diduduki oleh Belanda, maka Dr F.L. Tobing menyingkir ke
Rimba. Dan pada tanggal 24 Mei 1949 penghadangan terhadap konvoi Belanda dari
Sibolga menuju Tarutung yg berhasil mengusir belanda
3. Tengku Amir Hamzah
Lahir
:
Tanjung Pura 28 Pebruari 1911
Meninggal
:
Kuala Begumit,
Langkat 20 Maret 1946
Sejarah
Singkat : Tengku Amir Hamzah aktif dalam
Pergerakan Kebangsaan menuju Indonesia merdeka. Ketika itu gerakan kebangsaan
masih bersifat kedaerahan. Ketika Kongres Pemuda Indonesia Muda pertama
di Solo tanggal 29 Desember 1930 beliau terpilih sebagai ketua delegasi daerah
Solo. aktif menulis artikel di majalah dan aktif dalam kegiatan organisasi
Pergerakan Indonesia Merdeka bersama dengan Bung Karno. Untuk segala
aktifitasnya pemerintah Belanda memberi peringatan keras kepada Sultan Mahmud
sebagai kesultanan kerajaan Langkat agar Tengku Amir Hamzah dipanggil
pulang ke Langkat
4.
Kiras Bangun
Lahir
:
1852
Meninggal
:
22 Oktober 1942
Sejarah
Singkat : beliau menggalang kekuatan lintas agama di Sumatera
Utara dan Aceh untuk menentang. Dia merupakan ulama kampung Batu Karang, Kabupaten
Karo san menghasilkan pasukan yang
disebut pasukan Urung yang beberapa kali terlibat pertempuran dengan Belanda di
Tanah Karo. Kiras juga memimpin gerakan bawah tanah Kiras akhirnya dibuang ke
Cipinang bersama kedua anaknya antara tahun 1919-1926. Kiras gugur pada 22
Oktober. .
SUMATERA BARAT
1. Tuanku
Rao
Lahir : 1790
Meninggal : 1833
Sejarah Singkat : Tuanku Rao merupakan salah satu panglima Perang
Padri yang tangguh, dengan gigih melakukan perlawanan terhadap belanda. Letnan
Bevervoorden, komandan Belanda, membujuknya agar menyerah. Dalam pertemuan itu,
Tuanku Rao berdalih akan pergi haji, Setelah pertemuan itu, Tuanku Rao menarik
diri dan bersembunyi di dalam hutan. Pada tanggal 29 Januari 1833, Tuanku Rao
dihadang pasukan Belanda. Perlawanannya dapat dipatahkan, dan dia menderita
luka berat akibat dihujani peluru. Kemudian dia dinaikkan ke atas kapal untuk
diasingkan.
2. Tuanku
Imam Bonjol
Lahir :
Bonjol, Pasaman,
Sumatera Barat, Indonesia 1772
Meninggal : Pineleng, Minahasa, 6 November
1864
Sejarah
Singkat : Salah seorang ulama, pemimpin dan
pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan
nama Perang Padri pada tahun 1803-1838 .Perlawanan yang dilakukan oleh pasukan
paderi cukup tangguh sehingga sangat menyulitkan Belanda untuk menundukkannya.
Oleh sebab itu Belanda terpaksa mengadakan perjanjian damai dengan Tuanku Imam
Bonjol pada tahun 1824. Gubernur Jendral Johannes van den Bosch pernah mengajak
Tuanku Imam Bonjol berdamai dengan maklumat "Perjanjian Masang",
3. Siti
Mangopoh
Lahir : 1880
Meninggal : 1960
Sejarah Singkat :
ia melakukan
perlawanan terhadap kebijakan ekonomi Belanda melalui
pajak uang (belasting) yang disebut dengan Perang Belasting. Peraturan belasting dianggap
bertentangan dengan adat Minangkabau. Sebab tanah adalah kepunyaan komunal.Pada
tanggal 16 Juni 1908,
Belanda sangat kewalahan menghadapinya, sehingga meminta bantuan kepada tentara
yang berada di luar nagari Manggopoh.Dengan siasat yang diatur
sedemikian rupa oleh Siti, dia dan pasukannya berhasil menewaskan 53 orang
serdadu penjaga benteng.
4. Tan
Malaka
Lahir :
Suliki, Sumatera Barat, 2 Juni 1897
Meninggal
:
Kediri, Jawa Timur, 21 Februari 1949
Sejarah
Singkat : seorang aktivis pejuang
kemerdekaan Indonesia, seorang pemimpin sosialis, dan politisi yang mendirikan
Partai Murba. Pejuang yang militan, radikal, dan revolusioner ini banyak
melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dia kukuh mengkritik terhadap pemerintah
kolonial HindiaBelanda.
RIAU
1.
Tuanku Tambusi ( Muhammad saleh)
Lahir
: Kampar, Riau 5 November 1784
Meninggal :
Negeri Sembilan,
Malaysia 12 November 1882.
Sejarah Singkat : memimpin kaum Padri di Sumatra
Barat bagian utara di tahun 1832,Bahkan Tuanku Tambusai berhasil membuat sebuah
benteng di Dalu-dalu. Pada tahun 1833 Tuanku Tambusai mulai kembali menyerang
Belanda di bagian utara Sumatra Barat dan daerah sekitar Tapanuli Selatan.
2. Sultan
Syarif Kasim II
Lahir : Siak Sri Indrapura, Riau, 1
Desember 1893
Meninggal
: Rumbai,
Pekanbaru, Riau, 23 April 1968
Sejarah Singkat : Sultan Syarif Kasim II merupakan seorang pendukung
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tidak lama setelah proklamasi dia menyatakan
Kesultanan Siak sebagai bagian wilayah Indonesia, dan dia menyumbang harta
kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk pemerintah republik. Bersama sultan
Serdang dia juga berusaha membujuk raja-raja di Sumatera Timur lainnya untuk
turut memihak republik.
3. Raja
Ali Haji Fisabilillah
Lahir : Kota Lama,
Ulusungai, Riau pada tahun 1725
Meninggal :
Ketapang, 18
Juni 1784.
Sejarah
Singkat : Ia terkenal dalam melawan
pemerintahan Belanda dan berhasil membangun pulau Biram Dewa di sungai Riau
Lama. Karena keberaniannya, Raja Haji Fisabililah juga dijuluki (dipanggil)
sebagai Pangeran Sutawijaya (Panembahan Senopati) di Jambi.
Ia gugur pada saat melakukan
penyerangan pangkalan maritim Belanda di Teluk Ketapang (Melaka) pada tahun
1784. Jenazahnya dipindahkan dari makam di Melaka (Malaysia) ke Pulau Penyengat
oleh Raja Ja'afar (putra mahkotanya pada saat memerintah sebagai Yang Dipertuan
Muda).
JAMBI
1.
Sultan Thaha syaifudin
Lahir : Jambi,
1816
Meninggal : Betung,
26 April 1904
Sejarah Singkat : seorang
sultan terakhir dari Kesultanan Jambi. Dilahirkan di Keraton Tanah pilih Jambi
pada pertengahan tahun 1816. Berperan pada pertempuran di Sungai Aro itu jejak
Sultan Thaha tidak diketahui lagi oleh rakyat umum, kecuali oleh pembantunya
yang sangat dekat. Sultan Thaha Syaifuddin meninggal pada tanggal 26 April 1904
dan dimakamkan di Muara Tebo, Jambi
SUMATERA SELATAN
1. Sultan
Mahmud Badaruddin II
Lahir : Palembang, 1767
Meninggal : Ternate, 26 September 1852
Sejarah Singkat : Dalam masa pemerintahannya, ia beberapa kali
memimpin pertempuran melawan Inggris dan Belanda, di antaranya yang disebut
Perang Menteng. Pada tangga 14 Juli 1821, ketika Belanda berhasil menguasai
Palembang, beliau ditangkap dan
diasingkan ke Ternate.
LAMPUNG
1. Radin
Intan II
Lahir : Lampung, 1834
Meninggal
: Lampung, 5
Oktober 1856
Sejarah
Singkat : Radin Inten II berjuang memimpin
rakyat di daerah Lampung untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan
wilayahnya dari kompeni Belanda. Perjuangannya didukung secara luas oleh rakyat
daerah Lampung dan mendapatkan bantuan dari daerah lain seperti dari Banten
JAKARTA
1. Mohammad
Husni Thamrin
Lahir : Weltevreden, Batavia, 16 Februari 1894
Meninggal : Senen, Batavia, 11 Januari 1941
Sejarah Singkat : adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang
kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai
salah satu tokoh Betawi yang pertama kali menjadi anggota Volksraad
("Dewan Rakyat") di Hindia Belanda, mewakili kelompok Inlanders
("pribumi")
2. Sipitung
Lahir :-
meninggal :-
Sejarah
singkat : pendekar Jakarta dalam menghadapi
ketidakadilan yang ditimbulkan oleh penguasa Hindia Belanda pada masa itu.
JAWA BARAT
1. Dewi
Sartika
Lahir : Bandung, 4 Desember 1884
Meninggal
: Tasikmalaya,
11 September 1947
Sejarah
Singkat : tokoh perintis pendidikan untuk
kaum perempuan. Berawal dari memperagakan praktik di sekolah, belajar
baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan iapun
kemudian mendirikan sekolah untuk rakyat pribumi yang kala dilarang oleh Hindia Belanda
2. K.H.
Zainal Mustafa
Lahir : Singaparna, Tasikmalaya, 1899
Meninggal : Jakarta, 28 Maret 1944
Sejarah Singkat :
Zaenal Mustofa adalah pemimpin sebuah pesantren di Tasikmalaya dan pejuang
Islam pertama dari Jawa Barat yang mengadakan pemberontakan terhadap
pemerintahan Jepang. KH. Zaenal Mustofa secara terang-terangan mengadakan
kegiatan yang membangkitkan semangat kebangsaan dan sikap perlawanan terhadap
pendudukan penjajah. Ia selalu menyerang kebijakan politik kolonial Belanda
yang kerap disampaikannya dalam ceramah dan khutbah-khutbahnya. Atas
perbuatannya ini, ia selalu mendapat peringatan, dan bahkan, tak jarang
diturunkan paksa dari mimbar oleh kiai yang pro Belanda.
3.
Laksamana R.E. Martadinata
Lahir :
Bandung, Jawa
Barat, pada tanggal 29 Maret 1921
Meninggal : Riung Gunung, Jawa Barat, 6
Oktober 1966
Sejarah Singkat : Ia
menghimpun pemuda bekas siswa Pelayaran Tinggi dan mereka berhasil merebut
beberapa buah kapal milik Jepang di Pasar Ikan Jakarta. Selanjutnya mereka
menguasai beberapa kantor di Tanjung Priok dan Jl Budi Utomo Jakarta. Setelah
pemerintah membentuk BKR, pemuda-pemuda pelaut bekas pelajar dan guru Sekolah
Pelayaran Tinggi serta pelaut-pelaut Jawa Unko Kaisya yang dikoordinir oleh M.
Pardi, Adam, Martadinata, Surjadi Untoro dll membentuk BKR Laut Pusat yang
dalam perjalanannya berubah menjadi TKR Laut, diubah lagi menjadi TRI Laut dan
bulan Februari berganti lagi menjadi ALRI.
BANTEN
1. Sultan
Ageng Tirtayasa
Lahir : Banten, 1631
Meninggal : Banten,1683
Sejarah
Singkat : Ia memimpin banyak perlawanan
terhadap Belanda. Masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang
merugikan Kesultanan Banten. Kemudian Tirtayasa menolak perjanjian ini dan
menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka.
2. Syech
Yusuf Tajul Khalwati
Lahir : Gowa, Sulawesi Selatan, 3 Juli
1626
Meninggal : Cape Town, Afrika Selatan, 23
Mei 1699
Sejarah Singkat : Ketika Kesultanan Gowa mengalami kalah perang
terhadap Belanda, Syekh Yusuf pindah ke Banten dan diangkat menjadi mufti di
sana. Pada periode ini Kesultanan Banten menjadi pusat pendidikan agama Islam,
dan Syekh Yusuf memiliki murid dari berbagai daerah, termasuk 400 orang asal
Makassar yang dipimpin oleh Ali Karaeng Bisai.Ketika pasukan Sultan Ageng
dikalahkan Belanda tahun 1682, Syekh Yusuf ditangkap dan diasingkan ke
Srilangka pada bulan September 1684.
3. Nyi
Ageng Serang
T Lahir : Serang,
Purwodadi, Jawa Tengah, 1752
Meninggal : Yogyakarta, 1828
Sejarah Singkat : Ia adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai
wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang
wilayah perbatasan Grobogan-Sragen.. Ia dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo.
Ia pahlawan nasional yang hampir terlupakan,mungkin karena namanya tak
sepopuler R.A. Kartini atau Cut Nyak Dhien tapi beliau sangat berjasa bagi
negeri ini.Warga Kulon Progo mengabadikan monumen beliau di tengah kota Wates
berupa patung beliau sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak.
JAWA TENGAH
a. Raden
Adjeng Kartini
Lahir :
Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879
Meninggal :
Jawa Tengah, 17
September 1904
Sejarah Singkat : Dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan karena
pikiran dan pandangannya mengenai emansipasi wanita, khususnya hak
berpendidikan serta hak memperoleh kebebasan dan persamaan hukum bagi kaum
perempuan. Pikiran dan pandangannya itu ditulis dalam surat kepada
teman-temannya di Eropa. Surat-suratnya itu kemudian dikumpul, dibukukanan, dan
diterbitkan dengan judul Door Duisternis tot Licht di Belanda pada tahun 1911.
Buku itu kemudian diterjemahkan ke Bahasa Melayu dan diterbitkan di Hindia
Belanda dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang pada tahun 1922.
2. Samanhudi atau sering disebut
Kyai Haji Samanhudi
Lahir : Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868
Meninggal : Klaten, Jawa Tengah, 28 Desember 1956
Sejarah singkat : Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan
perbedaan perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang
mayoritas beragama Islam dengan pedagang Tionghoa pada tahun 1911. Oleh sebab
itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk
membela kepentingan mereka. Pada tahun 1911, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam
untuk mewujudkan cita-citanya.
3.
Raden Mas Said
Lahir :
Kraton Kartasura, 7 April 1725
Meninggal : Surakarta, 28 Desember 1795
Sejarah
Singkat : M Said berperang sepanjang 16
tahun melawan kekuasaan Mataram dan Belanda. Selama tahun 1741-1742, ia
memimpin laskar Tionghoa melawan Belanda. Kemudian bergabung dengan Pangeran
Mangkubumi selama sembilan tahun melawan Mataram dan Belanda, 1743-1752.
Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755, sebagai hasil rekayasa Belanda
berhasil membelah bumi Mataram menjadi dua, Surakarta dan Yogyakarta, merupakan
perjanjian yang sangat ditentang oleh RM Said karena bersifat memecah belah
rakyat Mataram.
ISTIMEWA YOGYAKARTA
1. Pangeran
Diponegoro
Lahir :
Yogyakarta, 11
November 1785
Meninggal : Makassar,
Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855
Sejarah singkat : Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda
memasang patok di tanah milik Dipanegara dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan
pembebanan pajak. Dipanegara menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang
sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat "perang sabil" yang
dikobarkan Dipanegara membawa pengaruh luas Selama perang ini kerugian pihak
Belanda sangat banyak
2. Sri
Sultan Hamengkubuwana I
Lahir : Kartasura, 6
Agustus 1717
Meninggal : Yogyakarta,
24 Maret 1792
Sejarah singkat : Hamengkubuwana I pernah mencoba memperlambat
keinginan Belanda untuk mendirikan sebuah benteng di lingkungan keraton
Yogyakarta. Ia juga berusaha keras menghalangi pihak VOC untuk ikut campur
dalam urusan pemerintahannya. Pihak Belanda sendiri mengakui bahwa perang
melawan pemberontakan Pangeran Mangkubumi adalah perang terberat yang pernah
dihadapi VOC di Jawa (sejak 1619 - 1799).
JAWA TIMUR
1. Untung
Surapati
Lahir : Bali,
1660
Meninggal : Bangil, Jawa Timur, 5 Desember
1706
Sejarah
singkat : untung sura pati awanya adalah
seorang narapidana di Batavia yang kemudian menjadi budak dari VOC. Kemudian
beliau bersekutu dengan Adipati Jangrana untuk melawan belanda. Pada bulan
September 1706 gabungan pasukan VOC, Kartasura, Madura, dan Surabaya dipimpin
Mayor Goovert Knole menyerbu Pasuruan. Pertempuran di benteng Bangil akhirnya
menewaskan Untung Suropati alias Wiranegara tanggal 17 Oktober 1706. Namun ia
berwasiat agar kematiannya dirahasiakan.
BALI
1. I
Gusti Ngurah Rai
Lahir : Carangsari, Petang, Bali, , 30 Januari 1917
Meninggal : Marga, Tabanan, Bali, 20 November
1946
Sejarah
singkat : Ngurah Rai memiliki pasukan yang
bernama "Ciung Wenara" melakukan pertempuran terakhir yang dikenal
dengan nama Puputan Margarana. Bersama 1.372 anggotanya pejuang MBO (Markas
Besar Oemoem).
2. I
Gusti Ketut Jelantik
Lahir :_
Meninggal : 1849
Sejarah
singkat : Ia merupakan patih Kerajaan
Buleleng. Ia berperan dalam Perang Jagaraga yang terjadi di Bali pada tahun
1849. Perlawanan ini bermula karena pemerintah kolonial Hindia Belanda ingin
menghapuskan hak tawan karang yang berlaku di Bali, Ucapannya yang terkenal
ketika itu ialah "Apapun tidak akan terjadi. Selama aku hidup aku tidak
akan mangakui kekuasaan Belanda di negeri ini". Perang ini berakhir sebagai
suatu puputan, seluruh anggota kerajaan dan rakyatnya bertarung mempertahankan
daerahnya sampai titik darah penghabisan. Namun akhirnya ia harus mundur ke
Gunung Batur, Kintamani. Pada saat inilah beliau gugur
PULAU KALIMANTAN
1. Pangeran
Antasari
Lahir : Kayu
Tangi, Kesultanan Banjar, 1797
Meninggal : Bayan Begok, , 11 Oktober 1862
Sejarah
Singkat : Perang
Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang
batu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859. Selanjutnya
peperangan demi peperangan dipkomandoi Pangeran antasari di seluruh wilayah
Kerajaan Banjar. Dengan dibantu para panglima dan pengikutnya yang setia.
Beliau meninggal dalam peperangam melawan Belanda.
2. Raden
Tumenggung Abdul Kadir Setia Pahlawan
Lahir :
sintang,
Kalimantan Barat 1771
Meninggal : 1875
Sejarah Singkat : dalam perjuangannya, ia berhasil mempersatukan
suku-suku Dayak dengan Melayu serta dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah
Melawi. Namun demikian, ia juga berjuang keras menghadapi ambisi Belanda-datang
di Sintang pada tahun 1820-yang ingin memperluas wilayah kekuasaannya ke daerah
Melawi. Dalam menghadapi Belanda, ia memakai strategi peran ganda, yaitu
sebagai pejabat pemerintah Melawi ia tetap bersikap setia pada Raja Sintang
yang berarti setia pula pada pemerintahan Belanda..
SULAWESI UTARA
1. Maria Josephine Catherine
Maramis
Lahir :
Kema, Sulawesi
Utara, 1 Desember 1872
Meninggal : Maumbi,
Sulawesi Utara, 22 April 1924
Sejarah Singkat : sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang
kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan. Menurut
Nicholas Graafland, dalam sebuah penerbitan "Nederlandsche Zendeling
Genootschap" tahun 1981, Maria ditahbiskan sebagai salah satu perempuan
teladan Minahasa yang memiliki "bakat istimewa untuk menangkap mengenai
apapun juga dan untuk memperkembangkan daya pikirnya, bersifat mudah menampung
pengetahuan sehingga lebih sering maju daripada kaum lelaki
2.
Robert Wolter Monginsidi
Lahir : Malalayang, Manado, 14 Februari
1925
Meninggal : Makassar, 5 September 1949
Sejarah Singkat : walau sudah merdeka Belanda berusaha untuk
mendapatkan kembali kendali atas Indonesia melalui NICA . Monginsidi menjadi
terlibat dalam perjuangan melawan NICA di Makassar. Pada tanggal 17 Juli 1946,
Monginsidi dengan lainnya yang selanjutnya melecehkan dan menyarang posisi
Belanda. Dia ditangkap oleh Belanda pada 28 Februari 1947, tetapi berhasil
kabur pada 27 Oktober 1947. Belanda menangkapnya kembali dan kali ini Belanda
menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Monginsidi dieksekusi oleh tim penembak
pada 5 September 1949
3. Pong
Tiku
Lahir : Toraja, 1846
Meninggal :
Rantepao, Tana Toraja, 10 Juli 1907
Sejarah Singkat : Adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang
berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Pong Tiku sering juga dipanggil Nene
Baso adalah pahlawan nasional yang berjuang melawan penjajah kolonialisme
Belanda di Toraja.Tentara Belanda pertama kali datang ke Toraja pada tahun
1906. Belanda kemudian menang melalui tipu muslihat yang berakhir dengan
eksekusi Pong Tiku di tepi sungai di Sa'dan, Rantepao pada tahun 1907
SULAWESI SELATAN
1.
Sultan hasanuddin
Lahir : Makassar, Sulawesi
Selatan, 12 Januari 1631
Meninggal : Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670
Sejarah
singkat : Pada tahun 1666, di bawah
pimpinan Laksamana Cornelis Speelman, Kompeni berusaha menundukkan Gowa. Di
lain pihak, setelah Sultan Hasanuddin naik takhta, ia berusaha menggabungkan
kekuatan kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan
Kompeni. Untuk menaklukkan goa belanda melakukan perjanjian damai tetapi Gowa
merasa dirugikan, karena itu Sultan Hasanuddin mengadakan perlawanan lagi.
Pertempuran kembali pecah di berbagai tempat. Sultan Hasanuddin. Dan berhasil
menerobos benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 12 Juni
1669. Beliau kemudian mengundurkan diri
dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670.
2.
Andi Djemma
Lahir : Palopo, Sulawesi Selatan, 15 Januari 1901
Meninggal : Makassar, Sulawesi Selatan, 23
Februari 1965
Sejarah
singkat : Pada
5 Oktober 1945, Andi Djemma sempat mengultimatum pihak Sekutu agar segera
melucuti tentaranya dan kembali ke tangsinya di Palopo. Ultimatum itu dibalas
Gubernur Jenderal Belanda, Van Mook, dengan mengirim puluhan bom kedalam kota
Palopo. Rakyat yang dipimpinnya tidak gentar tapi karena mengalami kekalahan
atas pertempuran yang ak seimbang Andi Djemma dan pasukannya pun mengungsi ke
hutan dan melakukan perang griliya.
MALUKU
1. Pattimura
Lahir : Hualoy, Seram Selatan, Maluku, 8 Juni 1783
Meninggal :
Ambon, Maluku, 16 Desember 1817
Sejarah Singkat : Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah
berkarier dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris. Setelah inggris
menyerah kepada belanda pattimura membentuk pasukan untuk melawan
kesewenang-wenangan pihak belanda dengan vocnya
2. Martha
Christina Tiahahu
Lahir : Nusa Laut, Maluku,
4 Januari 1800
Meninggal : Laut Banda, Maluku, 2
Januari 1818
Sejarah
Singkat : Martha Christina tercatat sebagai
seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung
terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang
Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di
kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap
cita-cita perjuangannya. Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu
menemui ajalnya dan dengan penghormatan militer jasadnya diluncurkan di Laut
Banda menjelang tanggal 2 Januari 1818
3.
PAHLAWAN WANITA
Lahir
: Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848
meninggal
: Sumedang, Jawa Barat, 6 November
1908
Sejarah
Singkat : seorang
Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa
Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara
suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle
Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah
dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Lahir : Keureutoe, Pirak, Aceh Utara,
1870
Meninggal : Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober
1910
Sejarah
Singkat : Awalnya Tjoet Meutia melakukan
perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Tjik Tunong. Namun Tjik
Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum. Tjoet Meutia kemudian menikah
dengan Pang Nagroe dan bergabung dengan pasukan lainnya Pada suatu pertempuran
dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan
diri ke dalam hutan sedangkan Pang Nagroe sendiri akhirnya tewas pada tanggal
26 September 1910.Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan
bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial
sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24
Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di
Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur
Lahir :
1589 M
Meninggal
: 1604 M
Sejarah
Singkat : adalah salah seorang perempuan
pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Nama aslinya adalah Keumalahayati. Malahayati
memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang
telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus
membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu
lawan satu di geladak kapal, dan mendapat gelarLaksamana untuk
keberaniannya ini,
Lahir :
Aceh Barat. Ia
lahir pada tahun 1880
Meninggal
: -
Sejarah
Singkat : Pocut Baren adalah seorang
pahlawan dan ulama wanita dari Aceh yang terkenal gigih melawan penjajahan
Belanda. Selain menjadi panglima perang, ia pun menjadi uleebalang daerah Gome.
Ia mempunyai pengikut setia yang banyak dan membantunya dalam pertempuran
melawan Belanda. Menurut cerita penduduk, ia ikut bergerilya bersama-sama
pasukan yang dipimpin oleh Cut Nyak Dhien. Setelah Cut Nyak Dhien tertangkap
oleh Belanda, Pucut Baren tetap meneruskan perjuangan menentang penjajahan
Belanda. Ia menjadi panglima perang menggantikan suaminya yang meninggal dunia
dalam peperangan
5. Siti
Mangopoh
Lahir :
1880
Meninggal :
1960
Sejarah Singkat :
ia melakukan
perlawanan terhadap kebijakan ekonomi Belanda melalui
pajak uang (belasting) yang disebut dengan Perang Belasting. Peraturan belasting dianggap
bertentangan dengan adat Minangkabau. Sebab tanah adalah kepunyaan komunal.Pada
tanggal 16 Juni 1908,
Belanda sangat kewalahan menghadapinya, sehingga meminta bantuan kepada tentara
yang berada di luar nagari Manggopoh.Dengan siasat yang diatur sedemikian
rupa oleh Siti, dia dan pasukannya berhasil menewaskan 53 orang serdadu penjaga
benteng.
6.
Hj.
Rangkayo Rasuna Said
Lahir
: Maninjau,
Agam, 14 September 1910
Meninggal
: Jakarta, 2 November 1965
Sejarah
Singkat : beliau memperjuangkan adanya
persamaan hak antara pria dan wanita Pernah dipenjara Belanda pada tahun 1932
karena memprotes ketidakadilan Pemerintah Hindia Belanda. Di masa kemerdekaan,
beliau juga pernah duduk menjadi anggota DPR-RIS dan Dewan Pertimbangan Agung.
7. Dewi
Sartika
Lahir :
Bandung, 4 Desember 1884
Meninggal
: Tasikmalaya, 11 September 1947
Sejarah
Singkat : tokoh perintis pendidikan untuk
kaum perempuan. Berawal dari memperagakan praktik di sekolah, belajar
baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan iapun
kemudian mendirikan sekolah untuk rakyat pribumi yang kala dilarang oleh Hindia Belanda
8.
Nyi
Ageng Serang
T Lahir : Serang,
Purwodadi, Jawa Tengah, 1752
Meninggal :
Yogyakarta, 1828
Sejarah Singkat : Ia adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai
wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang
wilayah perbatasan Grobogan-Sragen. Ia dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo.
Ia pahlawan nasional yang hampir terlupakan,mungkin karena namanya tak
sepopuler R.A. Kartini atau Cut Nyak Dhien tapi beliau sangat berjasa bagi
negeri ini.Warga Kulon Progo mengabadikan monumen beliau di tengah kota Wates
berupa patung beliau sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak.
9. Raden
Adjeng Kartini
Lahir : Jepara, Jawa Tengah, 21 April
1879
Meninggal : Jawa Tengah, 17 September 1904
Sejarah Singkat : Dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan karena
pikiran dan pandangannya mengenai emansipasi wanita, khususnya hak
berpendidikan serta hak memperoleh kebebasan dan persamaan hukum bagi kaum
perempuan. Pikiran dan pandangannya itu ditulis dalam surat kepada
teman-temannya di Eropa. Surat-suratnya itu kemudian dikumpul, dibukukanan, dan
diterbitkan dengan judul Door Duisternis tot Licht di Belanda pada tahun 1911.
Buku itu kemudian diterjemahkan ke Bahasa Melayu dan diterbitkan di Hindia
Belanda dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang pada tahun 1922.
10. Maria Josephine Catherine Maramis
Lahir :
Kema, Sulawesi
Utara, 1 Desember 1872
Meninggal : Maumbi,
Sulawesi Utara, 22 April 1924
Sejarah Singkat : sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang
kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan. Menurut
Nicholas Graafland, dalam sebuah penerbitan "Nederlandsche Zendeling
Genootschap" tahun 1981, Maria ditahbiskan sebagai salah satu perempuan
teladan Minahasa yang memiliki "bakat istimewa untuk menangkap mengenai
apapun juga dan untuk memperkembangkan daya pikirnya, bersifat mudah menampung
pengetahuan sehingga lebih sering maju daripada kaum lelaki
11.
Martha
Christina Tiahahu
Lahir : Nusa Laut, Maluku,
4 Januari 1800
Meninggal : Laut Banda, Maluku, 2
Januari 1818
Sejarah
Singkat : Martha Christina tercatat sebagai
seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung
terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang
Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di
kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap
cita-cita perjuangannya. Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu
menemui ajalnya dan dengan penghormatan militer jasadnya diluncurkan di Laut
Banda menjelang tanggal 2 Januari 1818
PAHLAWAN
REVOLUSI
Pahlawan revolusi adalah gelar yang diberikan kepada 7
pahlawan yang gugur dalam tragedi G30S PKI tanggal 30 september 1965
1.
Jenderal TNI
Anumerta Achmad Yani
Lahir : Purworejo, jawa tengah, 19 Juni 1922
Meninggal :
lubang buaya Jakarta 1 Oktober 1965
Sejarah Singkat
:Lahir di
Purworejo, jawa tengah. Beragama islam, pernah mengikuti pendidikan formal HIS
(setingkat S D) Bogor, tamat tahun 1935, MULO (setingkat S M P) kelas B Afd.
Bogor, tamat tahun 1938, AMS (setingkat S M U) bagian B Afd. Jakarta, berhenti
tahun 1940. Ia ditembak di ruang makan di rumahnya yang berada di daerah
menteng saat penculikan terjadi.Meninggal di lubang buaya Jakarta, pada tanggal
1 Oktober 1965 saat berumur 43 tahun. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Kalibata, Jakarta.
2. Letjen Anumerta M.T. Haryono
Lahir : Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924
Meninggal : lubang buaya Jakarta 1
Oktober 1965
Lahir di
Surabaya, Beragama islam dengan
pendidikan umum ELS (setingkat Sekolah Dasar), HBS (setingkat Sekolah Menengah
Umum), dan melanjutkan di Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran masa pendudukan
Jepang). Pernah menjadi Sekretaris Delegasi Militer Indonesia ketika
diselenggarakan Konferensi Meja Bundar. Meninggal di lubang buaya Jakarta, pada
tanggal 1 Oktober 1965 saat berumur 41 tahun. Dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata, Jakarta.
3. Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman.
Lahir :
Wonosobo jawa tengah 4 Agustus 1918
Meninggal : lubang buaya Jakarta 1 Oktober
1965
Sejarah
singkat: Lahir di Wonosobo jawa tengah. Beragama islam, mengikuti
pendidikan umum sekolah tingkat dasar, melanjutkan ke sekolah menengah, dan
Sekolah Tinggi Kedokteran. Pernah mengikuti pendidikan militer Military Police
School di Amerika Serikat. Meninggal di lubang buaya Jakarta, pada tanggal 1
Oktober 1965 saat berumur 47 tahun. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Kalibata, Jakarta.
4. Kapten Peiere Andreas Tendean
Lahir : jakarta ,21 Februari 1939
Meninggal : lubang
buaya Jakarta 1 Oktober 1965
Sejarah Singkat : Seorang keturunan
perancis dan minahasa yang mahir menggunakan bahasa jawa. Dengan pendidikan SD
di Magelang, SMP B, SMA B. Pernah mengikuti pendidikan militer ATEKAD, kemudian
bergabung dengan corps Genie. Meninggal di lubang buaya Jakarta, pada tanggal 1
Oktober 1965 saat umur 26 tahun. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata,
Jakarta.
5. Letnan Jenderal Anumerta
Suprapto
Lahir :
Purwokerto, Jawa Tengah 20 Juni 1920.
Meninggal :
lubang buaya, jakarta 1 Oktober 1965
Sejarah Singkat : Lahir di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal
20 Juni 1920. Beragama islam, Mengikuti pendidikan formal MULO (setingkat SLTP)
dan meneruskan di AMS (setingkat SMU) Bagian B di Yogyakarta yang selesai pada
tahun 1941. Pernah mengikuti Koninklijke Militaire Akademie di Bandung yang
tidak sampai tamat karena Jepang telah menduduki Indonesia. Meninggal di lubang
buaya Jakarta, pada tanggal 1 Oktober 1965 saat umur 45 tahun. Dimakamkan di
TMP Kalibata, Jakarta.
6. Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan
Lahir :
di
Balige, Tapanuli , 9 Juni 1925.
Meninggal : lubang
buaya, jakarta 1 Oktober 1965
Sejarah Singkat : Beragama
Kristen, pendidikan umum Sekolah dasar dan melanjutkan di Sekolah menengah
pertama, kemudian melanjutkan lagi di sekolah menngah keatas. Pernah mengikuti
latihan gyugun saat jepang menduduki indonesia. Meninggal di lubang buaya
Jakarta, pada tanggal 1 Oktober 1965 saat umur 40 tahun. Dimakamkan di Taman
Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
7. Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Lahir :Kebumen, Jawa Tengah
23 Agustus 1922.
Meninggal : lubang
buaya, jakarta 1 Oktober 1965
Sejarah singkat : Beragama
islam, pendidikan umum HIS di Semarang, MULO B, dan AMS B tahun 1942 di
semarang. Pernah ikut pendidikan militer Kursus C Seskoad dan Kursus Milat.
Meninggal di lubang buaya Jakarta, pada tanggal 1 Oktober 1965 saat umur 43
tahun. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
PRESIDEN DAN
WAKIL PRESIDEN INDONESIA
PRESIDEN I
Dr.Ir.H. Soekarno (Proklamator kemerdekaan RI)
Lahir : Blitar Jawa
Timur. Tanggal 6 Juni 1901
Wafat :
Jakarta
Tanggal 21 Juni 1970
Sejarah Singkat :
Soekarno
lulus dari EEUROPEESCHE LAGERE SCHOOL (ELS) di Mojokerto, Jawa Timur. 10 Juni
1912, lulus dari HOGERE BURGER SCHOOL (HBS) di Surabaya. 25 Mei 1926, Soekarno
menyelesaikan studinya di TERHNISCHE HOGE SCHOOL (THS) Bandung dengan gelar
CIVILE INGENIUER ( Insinyur Sipil). 17 Agustus 1945, Bung karno dan Bung Hatta mewakili rakyat
Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, hari Jumat, pukul 10.00 WIB
di gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, diikuti dengan pengibaran bendera Merah
Putih yang dijahit oleh ibu Fatmawati, dan iiringi lagu ” Indonesia Raya
“.Jabatan Presiden dicopot dari tangan Soekarnooleh MPRS (Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara) tahun 1967. Kejatuhannya beerawal dari
peristiwa G-30-S tanggal 30 September 1965. Saat itu terjadi usaha kudeta
terhadap pemerintah oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun usaha mereka
akhirnya gagal, ABRI melakukan
pembasmian terhadap PKI. Pembubaran PKI dilakukan oleh Mayjen Soeharto setelah
ia diberi wewenang untuk mengatasi kekacauan akibat gerakan PKI.
Wakil Presiden :
Dr. Drs. H. Mohammad Hatta
Lahir :
Bukit
Tinggi 12 Agustus 1902
Wafat :
Jakarta
14 Maret 1982
Sejarah Singkat :
adalah
pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia
bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia
dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia
juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II,
dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena
berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi
Indonesia.
PRESIDEN II
Jendral (Purn) TNI. H. M.Soeharto
Lahir :
Argomulyo,
Yogyakarta. 8 Juni 1921
Wafat :
Jakarta 27 Januari 2008
Sejarah singkat :
Sebelum
menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang
dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30
September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab
dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan lebih dari
500.000 jiwa. Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan
resmi menjadi presiden pada tahun 1968 beliau merupakan president dengan masa
jabatan terlama yaitu 32 tahun sebelum di gulingkan pada revormasi 1998
Wakil Presiden:
Pasa masa pemerintahan president Suharto terdapat beberapa
pergantian dari wakil presiden, yaitu:
1. Sri Sultan Hamengkubuwana IX
Lahir : Yogyakarta 12
April 1912
Wafat : Washington, DC, Amerika,
2 Oktober 1988
Sejarah singkat:
adalah salah seorang Sultan yang
pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Ia pernah
menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia
juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
2.
Adam Malik Batubara
Lahir : Pematang
Siantar, Sumatera Utara 22 Juli 1917
Wafat : Bandung 5
September 1984
Sejarah Singkat
: adalah mantan Menteri Indonesia
pada beberapa Departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar
Negeri. Dan pernah menjadi Wakil
Presiden Indonesia yang ketiga.
3. Jenderal TNI (Purn.) Umar Wirahadikusumah
Lahir : Sumedang, Jawa
Barat, 10 Oktober 1924
Wafat :Jakarta, 21 Maret 2003
Sejarah singkat:
Pada
masa penjajahan Jepang, Umar ikut aktif dalam kelompok. Setelah Proklamasi
Kemerdekaan, Umar bergabung dengan TKR, cikal bakal TNI, dengan menjadi
komandan di Cicalengka, Sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan Soeharto, Umar
merupakan salah satu dari sedikit orang yang benar-benar berjuang untuk
memerangi korupsi. Seorang yang religius, Umar berharap agama dapat menjadi
faktor bertobatnya koruptor. Umar juga terkenal dengan inspeksi mendadak ke
kota-kota dan desa-desa di daerah, untuk memantau kebijakan pemerintah pada
tingkat pelaksanaan dan efek-efeknya pada rakyat.
4. H. Soedharmono, S.H.
Lahir : Gresik, Jawa Timur
12 Maret 1927
Wafat : Jakarta, 25
Januari 2006
Sejarah Singkat
: terpilihnya beliau sempat
dihadang oleh Brigjen Ibrahim Saleh, seorang anggota Fraksi ABRI, yang
melakukan interupsi di dalam sidang yang akan segera menetapkan Sudharmono
sebagai wakil presiden. Namun upaya ini gagal, karena Ibrahim Saleh segera
disingkirkan dan dikeluarkan dari ruang sidang.
5. Try Sutrisno
Lahir :
Surabaya,
Jawa Timur, 15 November 1935
Sejarah Singkat : adalah Wakil Presiden Republik
Indonesia yang keenam. Ia dilantik sebagai Wakil Presiden dibawah Presiden
Soeharto pada Sidang Umum MPR tahun 1993, menggantikan Sudharmono. Ia menjabat
sampai tahun 1998 dan digantikan oleh BJ Habibie.Setelah turunnya Presiden
Soeharto dan diizinkannya pembentukan partai-partai politik menyongsong Pemilu
1999, Try Sutrisno aktif dalam kepengurusan Partai Keadilan dan Persatuan yang
pada Pemilu 2004 berubah namanya menjadi Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia.
6. Bacharuddin Jusuf Habibie
Lahir : Parepare,
Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936
Sejarah singkat:
beliau
adalah wakil presiden dengan masa jabatan terdingkat yaitu14 Maret 1998 - 21
Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan yang dipimpin presiden Suharto. Setelah
president Suharto digulingkan oleh revormasi habibi diangkat menjadi presiden
menggantikan Suharto yang meletakkan jabatannya 1998
PRESIDEN III
Prof. Dr. Ing. H. B. J. Habibie
Lahir : Parepare,
Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936
Sejarah singkat:. Visi, misi dan
kepemimpinan presiden Habibie dalam menjalankan agenda reformasi memang tidak
bisa dilepaskan dari pengalaman hidupnya. Setiap keputusan yang diambil
didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Berkaitan dengan semangat
demokratisasi, Habibie telah melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan
yang transparan dan dialogis. Selama menjabat beliau tidak mempunyai wakil
presiden. Beliau hanya dibantu oleh DPR dan para menteri
Wakil Presiden :-
PRESIDEN IV
K.H. Abdurrahman Wahid (Gus dur)
Lahir :
Jombang,
Jawa Timur, 7 September 1940
Wafat : Jakarta, 30
Desember 2009
Sejarah Singkat : tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi
Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan
Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999.
Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa
kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada
Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya
digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR.
Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul
Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Wakil Presiden
Pada masa
pemerintahan Gusdur yang menjadi wakilnya adalah Megawati Soekarnoputri
Lahir : Yogyakarta, 23
Januari 1947
Sejarah singkat
:
beliau seorang politisi wanita dan ketua partai dari Pdi-P beliau diangkat menjadi wakil presiden walau beliau
hanya sebentar memegang jabatann sebagai wakil presiden karena gusdur di cabut
mandatnya oleh MPR
PRESIDEN V
Megawati Soekarnoputri
Lahir :
Yogyakarta,
23 Januari 1947
Sejarah singkat :
Ia
merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak presiden Indonesia pertama
yang mengikuti jejak ayahnya menjadi presiden. Pada 20 September 2004, ia kalah
oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilu Presiden 2004 putaran yang kedua.
Ia menjadi
presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Sidang
Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid
(Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik pada
23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999-2001, ia menjabat Wakil Presiden pada
pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Megawati juga
merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak
memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.
Wakil Presiden
Lahir : Ketapang,
Kalimantan Barat, 15 Februari 1940
Sejarah singkat : adalah Wakil
Presiden Republik Indonesia yang kesembilan yang menjabat sejak tahun 2001
bersamaan dengan naiknya Megawati Soekarnoputri ke kursi Presiden Republik
Indonesia. Dalam kepartaian, Hamzah Haz menjabat sebagai Ketua Umum Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) tahun 1998-2007.
Pada Pemilu
2004, Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP,
berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden, namun ia kalah
dengan perolehan suara hanya 3%.
Hamzah Haz
bergelar PhD (S3 / doktoral) dari American World University, sebuah institusi
pabrik ijazah.
PRESIDEN VI
Jendral (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Lahir
: Tremas, Pacitan,
Jawa Timur, , 9 September 1949
Sejarah singkat : Presiden
Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden
Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004[1][2]. Ia berhasil
melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan
Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak
era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia
pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil
terpilih kembali untuk periode kedua.
Yudhoyono yang
dipanggil "Sus" oleh orangtuanya dan populer dengan panggilan
"SBY"[3], melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Pacitan. Ia
merupakan seorang pensiunan militer. Selama di militer ia lebih dikenal sebagai
Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden
Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan
tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo
Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000.
Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden Megawati
Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui
pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui
amandemen UUD 1945.
Dalam kehidupan
pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herrawati yang merupakan anak perempuan
ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo (alm), komandan RPKAD (kini Kopassus)
yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.
Wakil Presiden :
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Lahir : Baba, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942
Sejarah singkat : Jusuf Kalla menjabat sebagai
menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi
diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati
Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri
sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon
presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan
kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang
ke-6, secara otomatis Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil
Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya
menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara
langsung oleh rakyat.
Prof. Dr. H. Boediono, M.Ec.
Lahir : Blitar, Jawa Timur, 25 Februari
1943
Sejarah singkat: dalah Wakil Presiden Indonesia
yang menjabat sejak 20 Oktober 2009. Ia terpilih dalam Pilpres 2009 bersama
pasangannya, presiden yang sedang menjabat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan
dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Direktur Bank Indonesia (sekarang
setara Deputi Gubernur). Saat ini ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada sebagai guru besar. Oleh relasi dan orang-orang yang
seringkali berinteraksi dengannya ia dijuluki The man to get the job done.
makalah
|
0 comments: