Author: Dunia Purple
•7:17 AM
Sejak terjadinya konsepsi sampai meninggal, jantung berdenyut secara retmik dan kontiuns untuk mempertahankan kehidupan. Beberapa penyakit timbul seiring dengan penurunan fungsi organ. Otot jantung bergaris melintang sama seperti otot rangka.  Otot jantung mempunyai miofibril khas yanng mengandung filamen aktin dan miosi  yang hampir identik dengan filamen aktin dan miosin yang terdapat pada otot rangka. Tempat sel-sel otot jantung sangat kuat berikatan sehingga bila satu sel-sel nya terangsang, potensial aksi menyebar ke semua sel dan menyebar ke seluruh kisi-kisi yang saling berhubungan. Jantung berukuran sebesar kepalan tangan dan terletak di rongga thorax (dada)

1. Letak Jantung
    Jantung Terletak di rongga mediastinum dari ongga dada (thorax), diantara kedua paru.
  • Bagian depan dilindungi oleh sternum dan tulang-tulang iga setinggi kosta ke-3 sampai ke-4
  • Dinding samping berhubungan dengan paru-paru dan faises mediastinalis
  • Dinding atas setinggi thorakal ke-6 dan servikal ke-2 berhubungan dengan aorta,pulmonalis dan bronkus dekstra dan sinistra
  • Dinding belakang, mediastinum posterior oesofagus, aorta desenden, vena azugos, dan kolumna vertebra torakalis
  • Bagian Bawah berhubungan dengan diafragma
Duapertiga gantung berada di sebelah kiri sternum. Apeks jantung, berada disela kiri ke empat atau kelima pada garis tengah klavicula. Pada dewasa rata-rata penjangnya kira-kira 12 cm dan lebarnya 9 cm dengan berat 300 sampai 400 gram.

2. Struktur Jantung
     Pada bagian permukaan inferior (Diagfragma ) sebagian besar adalah ventrikel kiri dan sebagian ventrikel kanan. batas kanan jantung dibentuk oleh vena kava superior dan atrium kanan, sedangkan batas kiri jantung dibatasi oleh dinding lateral  ventrikel kiri. Basis jantung dibentuk oleh atrium kiri dan sebagian atrium kanan yang berada di iga ke-2. Selaput yang membungkus jantung disebut Perikardium yang terdiri dari dua lapisan :

  • Perikardium fibrosa, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulanng dada, diafragma dan pleura
  • Perikardium serosa, yaitu lapisan dalam dari perikardium terdiri dari lapisan perietalis, melekat perikardium fibrosa dan lapisan viseralis yang melekat pada jantung yang disebut epikardium. 
Diantara kedua lapisan tersebut terdapat rongga yang disebut rongga Perikardium yang berisi sedikit cairan pelumas atau yang disebut Cairan Perikardium kurang lebih 10 sampai 30 ml yang berguna untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung. Perikardium juga berfungsi sebagai barier terhadap infeksi dari paru dan mesiastinum. 

3. Ruang Jantung
    Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
a. Atrium , yang berfungsi  sebagai pompa primer yang meningkatkan efektifitas ventrikel sebagai pompa kira-kira 30%.
b. Ventrikel, permukaan dalam ventrikel memperlihatkan alur-alur otot yang disebut trabekula. Beberapa alur tampak menonjol, yang disebut muskulus papilaris. Ujung muskulus papilaris dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventikuler oleh serat-serat yang disebut korda tendinea.

4. Katub-Katub Jantung
    Terdiri dari 4 katub yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi darah. Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan. Katub dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu katub atriovenrikular dan katub semilunar.
a. Kartub atriovenrikular
    Letaknya diantara atrium dan ventrikel, maka disebut katub atriovenrikular. Katub yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katub, diesbut katub trikuspid. sedangkan katub yang letaknya diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua katub disebut katub mitral. Katub atrioventrikuler  memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada fase diastolik ventrikel dan mencegah aliran balik pada saat sistol ventrikel (kontraksi)
b. Katub semilunar
    Katub ini memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan. Katub pulmonal terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta

Kedua katub seminular ini mempunyai bentuk yang sama, terdiri dari tiga katub yang simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dwngan sebuah cincin serabut. Adanya katub seminular ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing vertikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistole ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastol ventrikel.

Pembukaan katub terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan lebih tinggi daripada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh arteri.

Disebelah atas daun katub aorta terdapat tiga penonjolan dinding aorta yang disebut sinus valsava. Muara arteri koronaria terletak pada tonjolan-tonjolan ini. Sinus-sinus tersebut berfungsi melindungi muara koroner dari penyumbatan oleh daun katub pada waktu aorta terbuka.

Bila ventrikel kiri berkontraksi, masuknya darah ke dalam aorta dan arteri lain yang menyebvabkan dinding arteri teregang dan tekanannya meningkat ke tekanan sistolik normal 120 mmHg. Pada aqkhir sistole darah yang disimpan dalam aorta tutun pelan-pelan selama diastole karena melalui pembuluh darah perifer kembali ke vena.  Sebelum ventrikel berkontraksi lagi, biasanya tekanan aorta turun sampai tekanan diastolik sekitar 80 mmHg, yang merupakan 2/3 tekanan maksimum 120 mmHg yang terdapat selama kontraksi.

5. Lapisan Jantung
    Lapisan jantung terdiri dari perikardium, miokardium dan endokardium.
a. Perikardium
    Lapisan ini merupakan kantong pembungkus jantung yang terletaak dalam medistinum minus, terletak posterior terhadap korpus sterni dan tulang rawan iga ke-2 sampai ke-6
1. Perikardium fibrosum (fiseral), merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar melekat pada sternum melelui ligamentum sternoperikardial
2. Perikardium sesosum (perietal), dibagi menjadi 2 bagian,  yaitu:
  • Perikardium perietalis membatasi perikardium fibrosum sering disebut epikardium
  • Perikardium fiseral mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
b. Miokardium
    Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria, arteri koronaria kiri bercabang menjadi artei desenden anterior dan tiga artei siskumflakes. Arteri koronaria kanan memberikan darah untuk sinotrial node, ventrikel kanan dan permukaan diafragma ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah kesinus kemudian bersirkulasi langsung kedalam  paru-paru.

c. Endokardium
   Dinding didalam atrium diliputi oleh membran yang mengkilat dan terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang licin kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kav. Dibagian ini terdapat bundelan otot paralel yang berjalan kedepan Kresta, kearah bawah kresta terminalis terdapat sebuah lipatan endokardium yang menonjol dan dikenal sebagai vulvala vena kava interior yang berjalan di depan muara V. Inverior menuju kesebelah tepi dan disebut vosa ovalis. Diantaranya atrium kanan  dan ventrikel kanan terdapat hubungan melalui orifisium artikulare.

6. Sistem Konduksi
    Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus, yaitu:
  • Otomatisasi, kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.
  • Irama, kemampuan membentuk impuls yang teratur
  • Daya kontuksi, kemampuan untuk menyelurkan impuls
  • Daya rangsang, kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang.
Berdasarkan sifat-sifat tersebut diatas, maka secara spontan yang teratur jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui sistem hantaran untuk  merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls dimulai dari nodus SA ke nodus AV, sedangkan ke serabut purkinye.

Di dinding atrium kanan terdapat nodus sinoatrial (SA). Sel-sel dari nidus SA memiliki otomatisasi. karena nodus SA secara normal melepaskan impuls dengan kecepatan lebih cepat daripada sel jantung lain dengan otomatisasi 60 sampai 100 denyut/menit.

7. Siklus Jantung 
    Pada waktu aktivitas dipolarisasi menjalar keseluruh tubuh dan tekanan di dalamnya meningkat. Pada waktu tekanan di dalam ventrikel melebihi tekanan atrium, katub mitral dan trikuspid menutup dan terdengar sebagai bunyi jantung pertama. Fase kontraksi ventrikel yang berlangsung sebelum katub-katub semilunar terbuk disebut fase kontraksi isovolumetrik. Disebut demikian karena tekanan didalam  ventrikel tanpa ada darah yaang keluar, sampai tekanan di dalam ventrikel melebihi tekanan aorta atau arteri pulmonalis, disaat mana katub-katub semilunar  terbuka dan darah keluar dari  ventrikel . Ejeksi darah dari ventrikel (terutama ventrikel kiri) berlangsung sangat cepat pada permulaan, sehingga kadang-kadang menimbulkan suara yang merupakan komponen akhir dari bunyi jantung satu, fase ini disebut fase ejeksi cepat.

    Sesudah darah keluar dari ventrikel maka tekanan di dalam ventrikel akan menurun, pada saat tekanan ventrikel menurun lebih rendah dari tekanan aorta atau arteri pulmonalis, maka katub-katub semilunar akan menutup dan terdengarlah bunyi jantung ke dua

      Selama katub mitral dan trikuspid tertutup, darah dari vena pulmonalis dan vena kava tetap  mengisi kedua atrium yang menyebabkan peningkatan tekanan diatrium. Sementara itu tekanan di kedua ventrikel terus menurun sehingga menjadi lebih rendah dari tekanan atrium, dan katub mitral serta trikuspid akan terbuka.
  
      Setelah katub mitral dan katub trikuspid terbuka, maka darah akan mengalir dari kedua atrium ke kedua ventrikel, mula-mula secara cepat (fase pengisian cepat). dan makin lama makin lambat sampai berhenti, yakni sewaktu tekanan di atrium dan ventrikel sama

      Sebelum saat akhir diastole ventrikel  aktivitas listrik yang menimbulkan gelombang P pada EKG menyebabkan atrium berkontraksi dan sisa darah dalam atrium akan  masuk kedalam ventrikel. Kemudian mulailah kontraksi ventrikel   lagi. terbukanya katub ini tidak menimbulkan suara kecuali bila ada kelinan katub. Fase diantara penutupan katub semilunar dan pembukaan katub mitral atau trikuspid dinamakan fase relaksasi isovolumetrik ventrikel. 

8. Tahap Jantung
Jantung bekerja selama kita hidup dan membutuhkan makanan berasal dari darah dengan tahap kerja sebagai berikut :
  • Tahap Kontriksi
           Ventrikel jantung dalam keadaan menguncup dan katub dalam keadaan tertutup. Valvula semilunaris
            terbuka sehingga darah dari ventrikel kanan mengalir ke arteri pulmonalis dan masuk paru-paru,
           sedangkan  darah dari ventrikel kiri mengalir ke aorta lalu diedarkan ke seluruh tubuh
  • Tahap Dilatasi
           Jantung mengembang, katub bikuspidalis dan trikuspidalis terbuka sehingga darah dari atrium kiri
           masuk ke ventrikel kiri begitupula pada jantung sebelah kanan
  • Tahap Istirahat
           Darah masuk dalam kedua bagian jantung, yaitu jantung kanan dan jantung kiri.

9 . Pengaturan Jantung Normal
      Dua cara dasar pengaturan kerja jantung yaitu:
 a. Autoregulasi intrinsic, yaitu pemompaan karena perubahan volume darah
 b. Refleksi , yaitu mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung. Dalam hal ini jantung dipengaruhi oleh saraf simpatik dan parasimpatik
  • Parasimpatis : menurunkan frekuensi jantung dan vasokontriksi otot jantung
  • Simpatis : memperkuat frekuensi jantung dan vasodilatasi otot jantung
10. Peredaran darah
Pembuluh darah adalah parasarana jalan bagi aliran darah. Secara garis besar peredaran darah dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Peredaran darah besar (sirkulasi sistemik ), yaitu dari jantung - seluruh tubuh - jantung
b. Peredaran darah kecil (sirkulasi pulmonal), yaitu jantung - paru - jantung
Darah kotor - atrium kanan - atrium trikuspidal - ventrikel    kanan - katup pulmonal - paru (dibuang COdan O2 diambil) - atrium kiri - katup mitral - ventrikel  kiri - katup aorta - seluruh tubuh.
Jadi jantung kanan berisi darah kotor dan jantung kiri berisi darah bersih.

11. Koronaria
      Suplai darah ke miokardium berasal dari dua arteri koroner besar yang berasal  dari aorta tepat di bawah katub aorta. Arteri koroner kiri memperdarahi sebagian besar ventrikel kiri dan arteri koroner kanan memperdarahi sebagian besar ventrikel kanan.

12. Pengaruh Berbagai Ion Pada Fungsi Jantung.
a. Pengaruh ion kalium

  • kelebihan : menyebabkan jantung menjadi sangat dilatasi dan lemas serta frekuensi jantung lambat.
  • kekurangan menghambat hantaran impuls jantung dari atrium ke ventrikel melalui berkas A-V Node
  • peningkatan konsentrasi kalium hanya 8-12 mEq/liter - 2 sampai 3 kali normal  - biasanya akan menyebabkan kematian

b. Pengaruh ion kalsium

  • kelebihan : menyebabkan jantung berkontraksi spastik. Hal ini disebabkan oleh efek langsung ion kalsium untuk merangsang proses kontraksi jantung.
  • defisiensi : menyebabkan jantung lemas, sama dengan efek kalsium.
  • pengurangan konsentrasi ion kalsium yang besar biasanya akan mematikan orang, karena tetani yang timbul sebelumnya akan mempengaruhi jantung dengan bermakna.
  • peningkatan ion kalsium hampir tidak pernah terjadi karena ion kalsium diendapkan dalam tulang/kadang-kadang di sembarang tempat dalam jaringan tubuh sebagai garam kalsium yang tidak larut sebelum tingkat tersebut tercapai

c. Pengaruh ion natrium

  • kelebihan : menekan fungsi jantung, suatu efek yang sama seperti ion kalium dengan alasan yang berbeda sama sekali, makin besar konsentrasi ion natrium dalam cairan ekstrasel makin kurang efektifitas ion kalsium menyebabkan kontraksi, bila terdapat potensi aksi
  • konsentrasi natrium yang sangat rendah sering menyebabkan kematian karena fibrilasi jantung

d. Pengaruh suhu pada jantung

  • peninkatan suhu menyebabkan peningkatan frekuensi jantung yang besar
  • penurunan suhu sangat mempengaruhi frekuensi
  • kekuatan suhu moderat, tetapi peningkatan suhu yang lama melelahkan jantung dan menyebabkan kelemahan.
13. Aliran arus listrik di sekitar jantung selama siklus jantung
Jantung sebenarnya tergantung dalam suatu medium konduktif. bila satu bagian ventrikel menjadi elektronegatif bila dibandingklan dengan sisanya, arus listrik mengalir dari daerah  berdepolarisasi ke daerah berpolarisasi dalam jalur memutar besar.

Selama sisa siklus depolarisasi arus listrik terus mengalir dalam arah dari basis jantung menuju ke apeks, sewaktu impuls menyebar dari permukaan endokarnial ke luar melalui otot ventrikel

Dalam membuat perekaman elektrokardiografik, digunakan bermacam-macam posisi standar untuk menempatkan elektroda dan positif atau negatif polaritas rekaman selama setiap siklus jantung ditentukan oleh orientasi elektroda  dengan mengingat aliran arus di  dalam jantung. Beberapa sistem elektroda konvensional yang biasanya disebut sandapan elektrokardiografik. 

14. Denyut prematur
suatu denyut prematur adalah sebuah kontraksi jantung sebelum waktu terjadinya kontraksi normal yang diharapkan. Keadaan ini juga sering disebut ekstrasistole. Sebagian besar denyut prematur diakibatkan oleh fokus ektopik di dalam jantung yang memancarkan impuls abnormal pada waktu-waktu yang tidak tetap selama irama jantung

Beberapa denyut prematur ventrikel berdifat jinak dan diakibatkan oleh faktor-faktor sederhana seperti rokok,  kopi, kurang tidur, berbagai keadaan toksik ringan dan bahkan iritabilitas emosional, sebaliknya, sebagian besar denyut prematur ventrikel benar-benar diakibatkan oleh penyakit jantung

15. Rangsangan jantung berirama
 Jantung manusia dewasa berkontraksi secara berirama dengan frekuensi 72 denyutan per menit. Semua jaringan peka rangsang dapat melepaskan muatan listrik secara berulang bila ambang rangsangannya cukup rendah. Misalnya, serabut saraf dan serabut otot rangka yang dalam keadaan normal sangat stabil, melepaskan muatan berulang bila konsentrasi ion K turun di bawah nilai kritis. Pelepasan muatan berulang atau irama normal terjadi dalam jantung pelapasan bersama inilah yang menyebabkan denyut jantung.

 Ujung serabut simpul SA bersatu dengan serabut otot atrium yang ada  disekitarnya. Dan potensial aksi yang berasal dari simpul S-A berjalan keluar, masuk serabut tersebut. dengan jalan ini potensial aksi menyebar keseluruh massa otot aatrium dan akhirnya  juga sampai A-V. Lintasan ini dinamakan lintasan internodal, impuls jantung mencapai simpul A-V

  Serabut parkinje setelah berasal dari dalam simpul AAAV, membentuk A-V, yang kemudian menyusup melalui jaringan, Fibrosa diantara katup-katup jantung dan kemudian ke dalam sistem ventrikel. Berkas AV  hampir segera membagi diri ke dalam  cabang-cabang berkas kanan dan kiri yang terletak di bawah endokardium sisi  septum masing-masing. Tiap-tiap cabang ini kemudian membagi menjadi cabang-cabang kecil dan tersebar di sekitar  tiap-tiap ruang ventrikel dan akhirnya kembali ke dasar jantung sepanjang dinding lateral. Dari saat impuls jantungnserabut purkinje. Waktu total hanya 0,03 detik, jadi sekali suatu impuls jatung memasuki sistem purkinje, ia menyebar hampir dengan segera ke seluruh permukaan endokardium otot ventrike.






|
This entry was posted on 7:17 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: